Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Komisi X DPR Minta PSSI Lakukan Upaya Perubahan Pengelolaan Suporter
Oleh : Irawan
Jum\'at | 28-09-2018 | 08:40 WIB
diskusi_bola.jpg Honda-Batam
Dialektika Demokrasi dengan Tema 'Duka Sepakbola Salah Siapa?' di Media Center DPR Komplek Parlemen Senayan, Jakarta

BATAMTODAY.COM, Jakarta - PSSI telah mengambil keputusan membekukan pelaksanaan Liga 1 selama dua pekan, paska pendukung Persija Jakarta (Jakmania) Haringga Sirla yang dikeroyok suporter Persib Bandung (Bobotoh/Viking) hingga tewas mengenaskan.

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifuddin menjelaskan harus ada upaya perubahan dalam pengelolaan suporter sepakbola di Indonesia termasuk pembinaan supporter. Hal itu disampaikan Hetifah dalam Dialektika Demokrasi dengan Tema 'Duka Sepakbola Salah Siapa?' di Media Center DPR Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (27/9/2019).

"Waktunya seluruh pemangku kepentingan melakukan perubahan dalam mengelola sepakbola. Pengelolaan sepakbola tidak hanya fokus terhadap peningkatan prestasi. Tapi harus juga melakukan edukasi-edukasi lainnya. Termasuk pembinaan terhadap para suporter," kata Hetifah.

Hetifah meminta pemerintah bersama pemilik klub dan organisasi suporter harus melakukan pembinaan, termasuk diarahkan pada hal-hal kreatif yang memiliki nilai positif.

Hetifah berharap aparat dapat menegakkan hukum setegak-tegaknya kepada siapa saja yang terlibat dalam pengeroyokan yang menimpa warga Jakarta tersebut.

"Penegakan hukum cukup penting agar tidak terjadi peristiwa serupa di kemudian hari,"pungkas politisi Partai Golkar ini.

Sedangkan pengamat pola Agustinus Edi Permana mengatakan, PSSI memiliki wewenang untuk mengelola organisasinya secara independen, termasuk masalah pengelolaan suporter sehingga tidak perlu diintervensi oleh Kemenpora.

"Karena PSSI memiliki wewenang untuk mengelola organisasinya baik organisasi independen berdasarkan pasal 13 G, Pihak ketiga dilarang untuk mengintervensi karena kalau sampai ada yang intervensi terutama dalam struktural organisasi acamannya adalah kena benturan dari FIFA," kata Agustinus.

Agustinus menjelaskan sebenarnya kronologisnya adalah pihak panpel Persib sudah jauh sebelumnya, sudah kesepakatan dengan PSSI kemudian kesepakatan bersama, antara Persija dan Persib bahwa Persib hanya mencetak tiket untuk Bobotoh atau Persib.

"Jadi, pendukung Persija diharapkan dilarang sangat keras untuk tidak datang ke Gelora bandung Api untuk menyaksikan laga, memang sudah terulang berkali-kali bahwa ketika ada pertandingan Persija antara Persib kedua kelompok suporter diharapkan untuk tidak jadi satu," ujarnya

Ia yakin PSSI sudah memiliki niat baik untuk segera menyelesaikan, karena Ini masalahnya tak lepas dari klub-klub yang berkompetisi, ketika kompetisi akan berlarut larut maka akan berimbas tidak baik karena pendaftaran untuk klub yang bermain di kompetisi Asia akan sangat menentukan dari kapan selesainya kompetisi yang didalam negeri.

Editor: Surya