Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

KPAI dan Kompolnas Investigasi Dugaan Penganiayaan Siswa SPN Batam
Oleh : Charles Sitompul
Senin | 17-09-2018 | 13:04 WIB
kpai-kompolnas1.jpg Honda-Batam
Pertemuan antara KPAI, Kompolnas dan Wagub Kepri di Dompak. (Foto: Charles)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Heboh mengenai penganiayaan dan pemborgolan siswa SPN Batam. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) turun dan melakukan investigasi ke Provinsi Kepri.

Kehadiran KPAI dan Kompolnas bersama staf dari kementerian pendidikan itu ditandai dengan pelaksanaan pertemuan tertutup dengan Wakil Gubernur Provinsi Kepri Isdianto, Kepala Dinas Pendidikan, KPPAD Kepri, serta kepala sekolah dan guru SPN Batam, di ruang rapat utama Kantor Gubernur, Senin (17/9/3018).

Ketua Komisi Pengawas Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kepri M. Faizal mengatakan, kedatangan KPAI dan Kompolnas bertujuan untuk melakukan investigasi dan melakukan koordinasi atas kejadian kekerasan terhadap anak siswa SPN Batam.

"Investigasi dilakukan untuk mengetahui apakah sistim pendidikan di sekolah SPN sudah sesuai dengan standar pelayanan pendidikan, demikian juga terhadap oknum aparat apakah pengamanan yang dilaukan sudah sesuai dengan SOP penanganan," ujarnya.

Dari investigasi ini, tambah M. Faizal, tentu KPAI dan kompolnas akan merekomendasikan hasil temuannya ke Menteri pendidikan dan pemerintah provinsi Kepri, serta Kepala Kepolisian RI melalui Kompolnas.

"Selain itu juga akan dilakukan koordinasi, atas tindakan apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan pihak sekolah, pemerintah serta aparat kepolisian, hingga diharapkan tidak terjadi lagi kekerasan terhadap anak disekolah," ujarnya.

Melalui pertemuan dan investigasi itu juga mengharapkan KPAI dan Kompolnas akan dapat mastikan, apakah pihak-pihak yang melakukan penganiayaan terhadap siswa SPN Batam tersebut akan diproses sesuai dengan hukum dan tindakan disiplin.

Melalui koordinasi tersebut, diharapkan akan ada pembenahan sistim manajemen sekolah hingga tidak ada kagi terjadi kekerasan di sekolah.

Editor: Yudha