Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Hanya Dijadikan Transit, Kepri Bukan Pasar Heroin
Oleh : Ali/Dodo
Senin | 06-02-2012 | 12:37 WIB
tsk-heroin-1.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Tersangka pengedar heroin yang berhasil ditangkap di Tanjungpinang.

BATAM, batamtoday - Direktur Reserse Narkoba Polda Kepulauan Riau (Kepri) menepis anggapan sindikat pengedar narkotika internasional melirik pasar di Kepri untuk peredaran heroin. 

"Sejauh penyidikan dan penyelidikan dari beberapa tersangka penyeludup  heroin dari Malaysia, barang haram itu bukan untuk di pasarkan di Kepri ini," ujar Direktur Reserse Narkoba Polda Kepri, AKBP Agus Rohmad kepada batamtoday, Senin (6/2/2012).

Agus mengatakan heroin yang dibawa oleh AA dari Malaysia melewati Tanjungpinang, Kepulauan Riau hanya sebatas lewat. Selanjutnya heroin seberat 1 kilogram senilai Rp3,4 miliar pada Jumat (3/2/12) lalu akan dibawa ke Jakarta.

"Kepri hanya sebagai wilayah transit mengingat letaknya yang dekat dengan negara tetangga, selanjutnya barang haram itu akan dibawa ke Jakarta menggunakan jalur laut," terang Agus Rohmad kembali. 

Seperti halnya WNA yang tertangkap membawa heroin di Tanjung Balai Karimun juga bukan untuk diedarkan melainkan untuk dikonsumsi sendri oleh tersangka. 

"Yang di Tanjung Balai Karimun juga bukan untuk dipasarkan, tetapi untuk dikonsumsi sendiri oleh tersangka. Jumlahnya juga sedikit," katanya. 

Agus menuturkan sejauh ini peredaran Narkotika jenis Sabu-sabu yang marak terjadi di Kepri. Hal ini, katanya, berdasarkan pengungkapan yang dilakukan Polisi di Kepri dalam kurang satu bulan (Januari 2012) terdapat 24 kasus dengan nilai mencapai miliaran rupiah. 

Maraknya penyelundupan Sabu. ditengarai oleh Agus karena banyaknya pengguna jenis narkoba itu di wilayah Kepri. 

"Penggunanya rata-rata PNS dan wiraswasta, sebagaimana yang tertangkap di Tanjungpinang beberapa waktu lalu," kata dia.