Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Calon Ketum PWI Pusat Wajib Teken Pakta Integritas
Oleh : Redaksi
Selasa | 04-09-2018 | 17:40 WIB
pleno-pwi-pusat.jpg Honda-Batam
Rapat Pleno PWI mengesahkan calon Ketua Umum PWI Pusat wajib menandatangani Pakta Integritas yang berisi janji tidak memakai politik uang dan tidak membawa PWI ke ranah PWI praktis. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Semua calon Ketua Umum (Ketum) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat dalam Kongres PWI XXIV 27-30 September 2018 di Solo mendatang, wajib menandatangani Pakta Integritas yang berisi janji untuk tidak melakukan politik uang dan tidak membawa organisasi PWI ke dalam politik praktis atau berafiliasi dengan salah satu partai politik.

Berdasar rilis yang diterima redaksi BATAMTODAY.COM, Pakta Integritas yang diajukan panitia pengarah telah disetujui dalam rapat pleno Pengurus PWI Pusat, Selasa, (4/9) di Jakarta. Dalam Pakta Integritas ini disebutkan bila calon ketum yang kemudian terpilih menjadi ketum PWI terbukti terlibat politik uang, wajib mengundurkan diri. Proses pengunduran sesuai dengan Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga PWI.

"Pakta Integritas ini untuk menjaga moral PWI, sekaligus sebagai contoh kepada organisasi lain," kata Ketua Tim Pengarah, Ilham Bintang.

Kongres PWI XXIV bakal diselenggarakan di Solo pada 27-30 September mendatang. Dalam kongres akan diadakan sejumlah acara, seperti saresehan kaum muda, intelektual, pejabat, dan pengusaha.

Menurut Ilham Bintang, kongres PWI kali ini sangat strategis untuk PWI maupun masyarakat pers. "Ke depan PWI menghadapi tantangan yang luar biasa, baik dari aspek profesionalisme wartawan yang akan berhadapan dengan media sosial yang semakin liar, aspek perekonomian yang semakin berat, dan aspek politik yang semakin panas. Oleh karena itu, siapa pun pemimpin PWI nantinya akan menentukan kiprah PWI yang akan datang," paparnya.

Sampai saat ini, ada beberapa bakal calon, yaitu, Hendri Ch Bangun, Sasongko Tedjo, Atal Depari, Wina Armada Sukardi, Hendry Basuki dan lain-lain.

Editor: Dardani