Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tahun Depan, Anggaran Dana Desa Naik Jadi Rp 73 Triliun
Oleh : Redaksi
Rabu | 08-08-2018 | 08:16 WIB
Eko_Putro_Sandjojo2.jpg Honda-Batam
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Putro Sandjojo, mengungkapkan, anggaran dana desa di 2019 naik Rp 13 triliun menjadi Rp 73 triliun dari yang sebelumnya Rp 60 triliun.

"Dana desa tahun depan dinaikkan menjadi Rp 73 triliun dari Rp 60 triliun," kata Eko di di Jakarta, Selasa (7/8/2018).

Kenaikan anggaran dana desa, kata Eko penggunaannya akan dimusyawarahkan oleh masing-masing kepala desa namun diprioritaskan kepada pemberdayaan ekonomi seperti cash for work atau padat karya tunai.

"Cash for work tetap, programnya nggak ada perubahan. Cuma walau koridornya tetap, karena infrastruktur di banyak desa sudah banyak tercapai jadi itu sudah otomatis dari desa-desa akan mengarahkan ke pemberdayaan ekonomi," jelas dia.

Menurutnya, dana desa yang digulirkan sejak 2015 dikatakan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo sudah memperlihatkan hasilnya untuk masyarakat. Eko menjelaskan dampaknya yang terdiri dari pembangunan infrastruktur hingga menekan angka kemiskinan.

"Alhamdulillah tiga tahun ini pemanfaatan dana desa sudah melihatkan hasilnya. Kita juga melihat telah terjadi penurunan kemiskinan yang cukup signifikan. Terutama di desa yang angka kemiskinannya menurun cukup besar. Tahun ini tingkat kemiskinannya menyentuh single digit, yakni 9,8%. Kalau ini bisa terus kita pertahankan, maka dalam lima tahun ke depan jumlah orang miskin di desa akan jauh lebih kecil daripada di kota. Demikian juga penurunan stunting juga cukup besar," katanya.

Ia mengatakan dampak dari dana desa terbukti sangat besar dalam percepatan pembangunan dan peningkatan ekonomi di desa. Dana desa tersebut juga dapat menunjang aktivasi ekonomi masyarakat dengan membangun sekitar 123.858 kilometer jalan desa, 781.258 meter jembatan, 6.576 unit pasar desa, 2.960 unit tambatan perahu, 28.830 unit irigasi, 3.111 unit sarana olahraga, dan 1.971 unit pembangunan embung.

Menurut Eko, dana desa juga berdampak dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan membangun 67.094 penahan tanah, 38.331 sarana air bersih, 112.003 MCK, 5.402 polindes, 38.217.065 meter drainase, 18.177 paud, 11.574 posyandu, dan 31.122 pembangunan sumur.

Kucuran dana pun rata-rata memiliki kenaikan di tiap tahunnya. Dana desa pada 2015 dikatakan mencapai Rp 20,7 triliun. Dana tersebut ditingkatkan menjadi Rp 40,9 triliun pada 2016. Kemudian pada 2017, dana desa kembali ditingkatkan menjadi Rp 60 triliun. Sedangkan pada 2018, dana desa tetap sebesar Rp 60 triliun.

Dia menambahkan bahwa Jokowi selalu berpesan agar dana desa yang jumlahnya sangat besar tersebut selalu dikawal dan dijaga agar bisa bermanfaat untuk pembangunan desa dan kesejahteraan masyarakat desa.

Untuk itu ia pun menyatakan bahwa Presiden Jokowi berencana untuk menaikkan lagi kucuran dana desa yang akan ditambah semula Rp 73 triliun menjadi Rp 85 triliun.

"Insya Allah tahun depan dana desa akan dinaikkan dari Rp 60 triliun menjadi Rp 73 triliun. Tapi, ternyata presiden masih berusaha untuk menaikkan lagi dana desa itu menjadi Rp 85 triliun. Jadi kita doakan mudah-mudahan keuangan negaranya cukup agar tahun depan dana desanya bisa Rp 85 triliun," pungkas Eko.

Editor: Surya