Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Buntut Pengepungan Kantor Grab di Batam

Turis Penumpang Grab Terkejut Dihentikan Paksa oleh Sopir Taksi Konvensional
Oleh : Nando Sirait
Jumat | 03-08-2018 | 17:52 WIB
turis-penumpang-grab.jpg Honda-Batam
Nalin (baju biru) didampingi salah seorang driver Grab Car saat memberikan keterangan. (Foto: Nando Sirait)

BATAMTODAY.COM, Batam - Seorang turis warga negara Srilangka, Nalin, mengaku terkejut dan shock dengan peristiwa yang baru saja dialaminya. Mobil yang ditumpanginya dihentikan oleh sopir konvensional.

Sebagai turis yang baru saja datang ke Batam, ia dan salah seorang temannya mengaku takut dan tidak mengetahui adanya permasalahan dengan taksi online dan juga taksi Konvensional di Batam.

Sebelumnya diketahui, puluhan driver Taksi Konvensional, Jumat (03/08/2018) sore mengepung kantor Grab yang berada di Komplek Ruko Pasir Putih, Batam Center. Diduga, pengepungan itu terkait dengan adanya orderan yang dilakukan Grab di kawasan taksi konvensional.

Nalin mengatakan, ia dan temannya baru saja tiba di Batam, dan ingin menemui rekan mereka yang telah menunggu di salah satu hotel di kawasan Nagoya. Nalin dan rekannya mengaku akhirnya memilih untuk memesan Grab Car. Tapi, setelah keduanya berada di kawasan Masjid Agung Batam setelah berjalan dari Pelabuhan Internasional Batam Center, taksinya dihentikan.

"Sekitar jam 14.00 WIB, kami tiba dan sebelumnya kami berjalan-jalan dulu di mall yang ada di depan pelabuhan. Setelah itu, akhirnya kami berjalan di seputaran Batam Center. Dan memilih pesan Grab Car di depan masjid," ujarnya saat ditemui di Kantor Grab Batam.

Keputusan untuk memesan Grab Car sendiri, dikarenakan kebiasaan menggunakan layanan aplikasi ini saat berlibur di Singapura. "Saya seminggu terakhir berlibur di Singapura, selama disana kami memang pakai Grab Car," lanjutnya.

Setelah dijemput oleh mitra driver Grab Car, kedua turis ini akhirnya mengetahui diikuti oleh taksi konvensional. Setelah sebelumnya berusaha dihentikan saat hendak berjalan menuju Nagoya.

"Tiba-tiba ada dua taksi yang berusaha menghentikan laju mobil, driver tadi minta kami untuk tenang dan akhirnya memacu kendaraan nya menuju kesini," ungkapnya.

Dari penjelasan kedua turis asal Srilanka ini, driver memilih untuk menuju kantor perwakilan Grab guna meminta perlindungan dari rekan-rekannya sesama driver.

Saat ini Nalin dan temannya mengaku sangat terkejut, sekaligus merasa takut dengan perlakuan yang dilakukan oleh para pengemudi taksi konvensional. Bahkan kedua turis asal Srilanka ini, juga merasa untuk dapat segera kembali ke Singapura.

"Saya takut dengan kejadian tadi, saya tidak tahu ada masalah apa sehingga kami harus terlibat kejar-kejaran seperti tadi. Sebaiknya kami kembali saja ke Singapura," ucapnya.

Editor: Dardani