Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Siswa SLB di Tanjungpinang Butuh Guru dan RKB
Oleh : Habibi Khasim
Selasa | 31-07-2018 | 20:04 WIB
disabilitas-tpi.jpg Honda-Batam
Guru dan siswa disabilitas foto bersama di SLB Negeri 1 Tanjungpinang. (Foto: Habibi Khasim)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Kepala Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 1 Tanjungpinang, Kalisni mengeluhkan tentang kekurangan tenaga pengajar untuk anak-anak yang bersekolah di sana.

Pasalnya, bukan seperti sekolah pada umumnya yang rasio kelas 32 siswa ditangani satu guru. Di SLB, 1 guru normalnya hanya menangani 5 orang siswa saja, namun saat ini sampai 16 siswa yang ditangani oleh satu guru.

Untuk itu, saat ada tes calon pegawai negeri sipil (CPNS), Kalisni berharap penambahan guru SLB diperhatikan.

Kebutuhan ini mendesak dan sangat beralasan. Pasalnya semua tahu bahwa anak Disabilitas penanganannya tidak sama seperti anak pada umumnya.

"Seperti guru mengajarkan anak tentang pulpen. Itu harus diterangkan dulu tentang namanya. Kemudian isinya, warnanya, belinya di mana, kegunaannya untuk apa sampai ke hal yang tidak boleh dilakukan dengan alat itu. Satu pembahasan itu saja butuh tiga sampai empat jam," kata Kalisni, Selasa (31/7/2018).

"Itu juga kalau mereka benar-benar tanggap. Jika tidak maka harus diulangi keesokan harinya, sampai mereka mengerti," tambahnya.

Untuk itu, kata dia, dapat dirasakan bagaimana perjuangan guru yang berjumlah sekitar 37 orang lebih harus mengurusi anak berjumlah ratusan. "Kita kekurangan guru bidangan studi. Karena memang di sekolah guru bidang studi yang PNS sedikit. Kita PNS hanya 16 orang termasuk saya. Sementara sisanya GTT (guru tidak tetap)," kata Kalisni.

Selain itu, SLB tersebut juga kekurangan ruang belajar. Idealnya, dengan jumlah siswa saat ini, SLB Negeri 1 Tanjungpinang harus memiliki 25 ruang belajar. Namun nyatanya, saat ini hanya 13 ruang saja yang ada.

"Untuk mensiasati, kita bagi saja ruang kelasnya, satu ruang kelas disekat sehingga bisa jadi dua ruangan," kata Kalisni.

Kalisni berharap SLB menjadi salah satu sekolah yang diprioritaskan untuk perbaikan dan penambahan guru.

Editor: Gokli