Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Fasilitas Rutan KPK Jauh Lebih Mewah Dibandingkan Lapas Sukamiskin
Oleh : Irawan
Minggu | 29-07-2018 | 12:32 WIB
fahri_sukamiskin2.jpg Honda-Batam
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah dan Anggota Komisi III DPR di Lapas Sukamiskin, Bandung

BATAMTODAY.COM, Bandung - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai sel di Lapas Sukamiskin tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan rutan KPK. Dia bahkan menyebut rutan KPK jauh lebih mewah sudah dilengkap AC, TV, Kulkas dan kloset duduk.

"Lapas-lapas atau rutan-rutan transisi yang ada di gedung KPK itu lebih hebat dari yang ada di sini," kata Fahri di Lapas Sukamiskin, Bandung, Sabtu (28/7/2018).

Menurutnya di rutan KPK ada segala fasilitas dari mulai AC, televisi, kulkas hingga kasur baru.

"Kita yang buat, DPR ngasih APBN. Ada AC, TV, kulkas dan kasur baru. Nanti juga saya akan datang ke gedung KPK, temen-temen boleh ikut, saya akan lihat itu lapas yang di bawah KPK seperti apa sih?," ucap Fahri.

Ia justru mempertanyakan langkah KPK yang membongkar sel di Lapas Sukamiskin yang dikhususkan bagi para koruptor itu. Hingga mengkritik keberadaan fasilitas-fasilitas 'mewah' di dalam sel. Menurutnya hal itu berbanding terbalik dengan yang ada di rutan KPK.

"Harusnya KPK sudah bikin standar, itu harusnya diusulkan lebih baik. Bukan dicela-cela kemewahan segala macem. Lah yang di gedung KPK lebih mahal kok, lebih mewah," ungkap dia

Fahri juga meminta KPK untuk tak mengintervensi lebih dalam permasalahan di dalam lapas. Dia menilai KPK tak punya kemampuan untuk mengelola lapas.

"Dia itu menjadi penegak hukum saja, enggak usah ditambah-tambah mengurus lapas, KPK enggak ngerti ngurus lapas," tutur dia.

Ia menilai langkah KPK yang ingin mendapatkan CCTV di Lapas Sukamiskin sebagai suatu hal yang keliru."Salah, KPK ngurus diri sendiri belum beres, enggak usah ngurus-ngurus yang lain," ujar Fahri.

Selain melakukan sidak kedalam sel, Fahri juga melakukan dialog dengan Plt Kakanwil Jawa Barat (Jabar(, Kalapas Sukamiskin dan warga binaan kasus korupsi.

"Jadi saya kira apa yang ada di Sukamiskin ini menjadi contoh jangan disalahkan, jangan fitnah, jangan bohong, jangan juga KPK mengintervensi terlalu jauh apa yang sudah baik yang dibangun di Sukamiskin ini. Sekarang itu zamannya hak asasi manusia, human rights itu udah beda," ujar Fahri.

Fahri yang didampingi beberapa Anggota Komisi III DPR antara lain Agun Gunandjar Sudarsa (F-PG), Masinton Pasaribu dan Arteria Dahlan (F-PDIP), Muhammad Thoha (F-PKB) dan Dossy Iskandar (F-Hanura) itu terlihat serius mendengarkan pemaparan dari Plt Kakanwil Jabar Ibnu dan keluhan dari warga binaan.

Warga binaan kasus korupsi yang terlihat hadir dan menyampaikan aspirasi antara lain mantan Ketua DPR Setya Novanto, mantan Ketua DPD RI Irman Gusman, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar, mantan Hakim Konstitusi dan Menhkum HAM Patrialis Akbar, mantan Kakorlantas Polri Irjen Pol Djoko Susilo.

Kemudian mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, mantan Menteri Pariwisata Jero Wacik, mantan Bupati Bogor Rahmat Yasin, mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaq, politisi Partai Golkar Budi Supriyanto, politisi Partai Demokrat Putu Sudiartana dan lain-lain.

Dalam sidak ini, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah dan Anggota Komisi III DPR melihat sel Setya Novanto dan Jero Wacik. Pimpinan DPR dan Komisi III DPR menyimpulkan tidak ada yang mewah dari sel Setya Novanto maupun Jero Wacik, serta tidak ada sel palsu seperti opini yang berkembang di publik.

Fahri dan rombongan juga sempat melihat sel Muhammad Nazaruddin. Namun, sel tersebut tertutup dan terkunci rapat. Nazaruddin sendiri dikabarkan tengah berada di masjid lapas untuk menunaikan sholat. Namun, sejak mengetahui kehadiran Anggota DPR ke Lapas Sukamiskin, Nazaruddin sudah keluar dari selnya.

Bahkan Nazarddin juga tidak ikut dialog seperti warga binaan korupsi lainnya. Nazaruddin selama ini dianggap sebagai informan KPK dan telah menjebloskan beberapa anggota DPR dengan kasus yang telah diungkapnya.

Editor: Surya