Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Muslim Thailand Kagumi Perjuangan Kiai Ahmad Dahlan
Oleh : Redaksi
Sabtu | 28-07-2018 | 17:40 WIB
senat-mahasiswa.jpg Honda-Batam
Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Kasiyarno.mewisuda sebanyak.1020 wisudawan di Jogja Expo.Center (JEC), Sabtu (28/7/2018. (Foto: Republika/Neni Ridarineni)

BATAMTODAY.COM, Yogyakarta - Sebanyak 1.020 mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta menjalani prosesi wisuda, Sabtu (28/7). Wisuda kali ini merupakan yang terbanyak, sehingga biasanya hanya separuh ruangan yang digunakan untuk tamu undangan.

Rektor UAD Yogyakarta Kasiyarno, menyebut dari 1020 wisudawan, sebanyak 916 wisudawan S1 dengan IP (Indeks Prestasi Kumulatif) rata-rata 3,4, naik 0,08 point dari periode wisudawan sebelumnya, dan 104 wisudawan S2 dengan IPK rata-rata 3,7 naik 0,02 point dari periode sebelumnya.

Wisudawan S2 terdiri dari 21 wisudawan Program Magister Pendidikan Bahasa Inggris, tujuh wisudawan Program Magister Pendidikan Fisita, 11 wisudawan Program Magister Psikologi Profesi, 25 wisudawan Program Magister Psikologi Sains Sekolah, 21 wisudawan Program Magister Farmasi , 12 wisudawan Program Magister Manajemen Pendiidkan, dan tujuh wisudawan Magister Teknik Informatika.

Wisudawan S1 dengan kelulusan tercepat diraih Inda Asriani dari Prodi S1 Farmasi dengan masa studi tiga tahun enam bulan 23 hari dengan IPK 3,89. Sedangkan wisudawan termuda diraih Umratun Makmur dengan usia 19 tahun tujuh bulan tiga hari dari prodi S1 Penddikan bahasa Inggris dengan IPK 3,71.

Wisuda periode Juli 2018 juga mewisuda 4 wisudawan asing yakni Mus-Ab Buenae berasal dari Pattani Thailand wisudawan Program Magister Psikologi Sains Sekolah, Peng Licheng dari Xiang Tan China wisudawan Program Magister Pendidikan Bahasa Inggris, Wu Junhong dari Guangxi China wisudawan Magister Manajemen Pendidikan, Liang Jibing dari Guangxi China wisudawan Program Magister Manajemen Pendiidkan.

Orangtua dari Mus-Ab Buenae, seorang anggota dewan wilayah Provinsi Pattani (member of Pattani Provincial Administration Organization) Muhammad Alawee Buenae mengaku terkesan dengan perjuangan KHA Dahlan. ‘’Karena itu saya mesti mengirim anak saya untuk studi di UAD,’’tuturnya sambil tersenyum.

Muhammad Alawee mengetahui perjuangan KHA Dahlan dari membaca buku tentang sejarah hidup KHA Dahlan. "Dari buku yang saya baca menceritakan dulu KHA sekolah di Makkah dan kembali ke Indonesia.untuk berjuang melawan penjajahan Belanda dan mendirikan sekolah,"ungkap President of The Foundation of Daruliktisam ini.

Menurut Alawee, barangkali orang Thailand yang kuliah di UAD anaknya yang mengawali pertama kali. ‘’Kalau sekarang sudah ada beberapa orang yang kuliah di UAD, terutama Thailand bagian selatan. Ia mengungkapkan di Thailand bagian selatan termasuk Pattani sekitar 85 persen penduduknya beragama Islam . Sehingga banyak sekolah pondok yang meniru sekolah pondok yang didirikan KHA Dahlan.

Ketua Badan Pembina Harian UAD Yunahar Ilyas dalam sambutannya mengatakan satu tahapan perjuangan menuntut ilmu sudah dapat diselesaikan dengan baik. ‘’Semoga ilmu yang saudara dapatkan di perkuliahan memberi manfaat, baik bagi kehidupan saudara pribadi maupun seluruh umat dan bangsa. Jika keberhasilan pada tahapan sekarang benar-benar disyukuri tentu Allah swt akan memberikan kesuksesan yang lebih banyak,’’sarannya.

Menurut Yunahar, syukur itu harus melibatkan tiga dimensi yaitu hati, lisan dan jawarih (anggota badan). Ia berpesan bagi wisudawan yang memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat lebih tinggi maka etos.menuntut ilmu harus diitngkatkan lebih tinggi dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas membaca serta menguasai satu atau dua bahasa asing.

"Selanjutnya bagi yang memutuskan untuk.bekerja maka bekerja dalam bidang yang sesuai.dengan disiplin ilmu saudara. Bekerjalah dengan baik, dengan itqan. Itqanul 'amal itu bisa dalam bentuk kerja keras, kerja jelas, kerja tuntas dan kerja cerdas," tuturnya.

Sumber: Republika
Editor: Dardani