Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Rekomendasi Dewan Kehormatan

Demokrat Siap Gelar KLB Bila Anas Terlibat Kasus Wisma Atlet
Oleh : surya
Jum'at | 27-01-2012 | 19:00 WIB

JAKARTA, batamtoday-Partai Demokrat baru akan menggelar kongres luar biasa (KLB) kalau memang Ketua Umum Anas Urbaningrum terbukti terlibat dalam perkara korupsi Wisma Atlet.

“Kalau memang terlibat dan sebagainya, ya KLB. Tapi kita tidak berpikir kesitu dulu, karena ranah hukum belum ada titik terang sih, jadi kita tidak bisa mengira-ngira seperti itu,” Anggota Dewan Kehormatan Partai Demokrat EE Mangindaan di Jakarta, Jumat (27/1/2012).

Ia menambahkan, partainya sampai saat ini tetap berprinsip pada praduga tak bersalah, dan berharap agar Komisi Pemberantasan Korupsi bertindak cepat dalam menangani kasus tersebut.

“Maka sebaiknya kalau saya di KPK cepat-cepat saja pemeriksaanya supaya terang benderang, begitukan. Kalau tidak terlibat sudah berarti aman,” tuturnya.

Ia juga menambahkan, sampai saat ini, belum ada pembicaraan maupun desakan terkait pergantian Anas Urbaningrum sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. “Kalau desak belum,” katanya.

Ia menambahkan, dalam rapat dua hari terakhir juga tidak membicarakan masalah pergantian pucuk pimpinan partai. “Dari rapat kita itu internal perbaiki dan mempersiapkan diri konsolidasi dalam rangka 2014,” ucapnya.

Ia juga membantah isu terkait namanya yang disebut-sebut sebagai salah satu kandidata pengganti Anas Urbaningrum. “Engga ada itu, kita rapat dua hari tidak disebut-sebut kok itu, mungkin perkiraan orang,” ujarnya.

Menurut dia, Anas Urbaningrum menjalankan tugasnya sesuai dengan amanat yang diberikan. “Saya kira dia menjalankan tugasnya betul-betul dengan tupoksinya (tugas pokok dan fungsi),” katanya.

Sementara itu, nama Anas Urbaningrum yang diseret Nazaruddin semakin santer diberitakan setelah disebut-sebut dalam kasus Wisma Atlet dan Hambalang oleh para saksi. Tuduhan yang terus menerus diberitakan dan proses pengadilan yang berlarut-larut membuat Partai Demokrat juga turut terkena dampaknya.

Menurut Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Hayono Isman, berdasarkan survei, suara Partai Demokrat terus menurun akibat dari dugaan kasus korupsi Wisma Atlet oleh Nazaruddin.