Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dinkes Siapkan 3.389 Tenaga Medis di Kepri untuk Suntik Vaksin Campak dan Rubella
Oleh : Redaksi
Sabtu | 28-07-2018 | 09:52 WIB
suntik-vaksin.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Ditargetkan sekitar 608 ribu orang anak di Kepri, usia sembilan bulan hingga 15 tahun bakal mendapatkan suntikan vaksin campak dan rubella. Tak tanggung-tanggung, lebih dari tiga ribu tenaga kesehatan bakal turun tangan selama dua bulan untuk melakukan menyuntik vaksin.

"Pemprov Kepri menargetkan 608.124 jiwa anak yang akan divaksin. Tetapi kabupaten/kota menghitung 605.493 daftar by name by address. Kita berharap ini bisa sukses, 100 persen," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kepri, Tjetjep Yudiana saat memimpin Rakor Kampanye Imunisasi MR Tingkat Provinsi Kepri, Kamis (26/7/2018) seperti dikutip situs resmi Diskominfo Kepri.

Sebanyak 3.389 orang tenaga kesehatan telah dipersiapkan untuk melakukan penyuntikan. Mereka adalah petugas kesehatan yang telah memiliki STR (surat tanda registrasi) dan telah mengikuti pelatihan teknis.

Para petugas ini yang akan turun ke sekolah-sekolah yang dijadwalkan sepanjang Agustus mendatang, untuk memberikan vaksin bagi anak usia sekolah. Sedangkan anak yang berada di bawah usia sekolah, akan diberikan vaksin sepanjang September.

"Jangan sampai ada sekolah yang menolak. Kemarin ada dua sekolah di Batam yang menolak. Tetapi setelah dijelaskan, alhamdulillah mereka setuju," tambah Tjetjep.

Sebelumnya, Kementerian Agama RI meyakinkan bahwa vaksin tersebut halal.

"Sudah ada surat dari Kementerian Pendidikan, agar sekolah-sekolah memfasilitasi pemberian vaksin campak dan rubella. Kementerian Agama RI juga sudah meyakinkan bahwa vaksin ini halal," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kepri, Tjetjep Yudiana saat memimpin Rakor Kampanye Imunisasi MR Tingkat Provinsi Kepri.

"Bila ada masyarakat yang ragu untuk mendapatkan vaksin campak dan rubella karena alasan keagamaan, kampanye imunisasi masal ini telah mendapat dukungan dari Kementerian Agama RI," tambah Tjetjep.

Hal senada juga disampaikan Abu Sufyan, Kabid Pendidikan Madrasah pada Kanwil Kemenag Kepri. "Kalau ada masyarakat yang ragu dengan alasan keagamaan, petugas kesehatan ataupun masyarakat dapat menghubungi KUA yang ada di tiap kecamatan atau MUI di kecamatan," jelas Abu.

Editor: Gokli