Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Disdik Kepri Pertimbangkan PPDB Online Kembali ke Offline
Oleh : Ismail
Selasa | 03-07-2018 | 15:40 WIB
kadisdik-kepri3.jpg Honda-Batam
Kadisdik Kepri, M Dali. (Foto: Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Untuk mengatasi semakin berlarut-larutnya permasalahan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) berbasis online, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) M. Dali mengaku akan terlebih dahulu menginvetaris seluruh permasalahan yang ada, serta mendengar masukkan dari seluruh pihak terkait persoalan ini.

"Hasil masukkan tersebut akan dievaluasi. Kalau tidak mungkin diteruskan, PPDB online akan ditiadakan," katanya, usai dilantik di Gedung Daerah, Selasa (3/7/2018).

Kendati demikian, solusi lainnya juga akan disediakan. Diantaranya, setiap SMA/SMK yang saat ini menerapkan PPDB online, diimbau juga untuk membuka jalur PPDB offline atau manual. Hal tersebut dilakukan demi mengatasi kekhawatiran para orang tua putra-putrinya tidak bisa mendaftar ke sekolah.

"Karena dalam Permedikbud tentang PPDB itu boleh online dan offline," ujarnya.

Selain itu, dikatakannya, karena banyaknya permasalahan PPDB online ini. Pihaknya pun memutuskan akan memperpanjang waktu pendaftaran. Untuk jenjang SMK akan diperpanjang hingga Rabu (4/7/2018) sedangkan SMA akan diperpanjang hingga Sabtu (7/7/2018). Perpanjangan waktu itu dilakukan sekaligus mengevaluasi persoalan yang ada dalam PPDB online tahun 2018 ini.

Dali menjelaskan, permasalahan yang terjadi dalam proses PPDB Online tahun 2018 ini karena keinginan dari Kepala Disdik terdahulu, Arifin Nasir yang ingin menerapkan sistem tersebut di empat daerah yakni Kota Batam, Kota Tanjungpinang, Kabupaten Karimun, dan Kabupaten Bintan.

Padahal sejatinya, kata dia, saran dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk PPDB online tahun 2018 ini pilot projectnya hanya untuk di Kota Tanjungpinang. Selain itu, sistem PPDB online tahun 2018 ini juga masih dalam tahap sebatas imbauan dari Kemendikbud untuk daerah yang mampu dalam hal jaringan.

"Namun, karena keinginan Kadisdik sebelumnya untuk ditambah ke Batam, Tanjungpinang, Bintan, dan Karimun. Sehingga pas memasuki hari pertama menjadi cukup berat. Oleh panitia di offkan sampai dengan hari sabtu," terangnya.

Editor: Yudha