Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Diduga Over Dosis

Apin Ditemukan Tewas Usai Rayakan Imlek
Oleh : Hendra Zaimi/Dodo
Senin | 23-01-2012 | 14:49 WIB
mayat-OD.gif Honda-Batam

Jazad Apin saat disemayamkan di ruang jenazah RSBK. (Foto: Hendra/batamtoday).

BATAM, batamtoday - Apin (32), warga RT 04 / RW 05 Bengkong Indah II ini terbujur kaku di ruang jenazah Rumah Sakit Budi Kemulian (RSBK), Senin (23/1/2012) sekitar pukul 10.00 WIB. Korban dilarikan pihak keluarga usai ditemukan tertelungkup di belakang mini market AJ Mart Bengkong Indah sekitar pukul 7.00 WIB. 

Menurut keterangan pihak keluarga, korban sempat pesta minum minuman keras di pujasera di Harbour Bay dan kemudian melanjutkan dengan menikmati dunia malam di Pacific Diskotik untuk menyambut Imlek sebelum dirinya ditemukan tertelungkup di lokasi kejadian. 

"Dia (korban, red) kemarin sempat kirim SMS ke saya dan mengatakan akan minum-minum di Harbour Bay untuk merayakan Imlek," ujar Hardi, adik korban kepada batamtoday di ruang jenazah RSBK. 

Hardi menambahkan, korban yang sehari-hari bekerja di sebuah bengkel mobil di daerah Nagoya Newton sebelumnya sempat mengabari pihak keluarga melalui SMS, dan SMS itulah yang merupakan pesan terakhir darinya untuk keluarga.

 

"Kami tiga bersaudara di sini, sementara keluarga besar kami di Pontianak, Kalimantan Barat. Dalam SMS dikatakan akan merayakan Imlek bersama teman-teman di Harbour Bay," terangnya.

 

Pihak keluarga sendiri baru mengetahui korban ditemukan tadi pagi sekitar pukul 5.00 WIB dari salah seorang warga yang melihat kontak dari nomor handphone korban. Satu persatu kontak dihubungi dan tersambunglah kepada Hardi. 

"Warga tak satupun mau membawa dia ke rumah sakit, sampai saya datang ke lokasi sekitar pukul 7.00 WIB dan langsung saya bawa ke sini dengan taksi," lanjut Hardi. 

Pada saat itu, Hardi bersama dengan seorang warga sempat memeriksa nafas dan denyut nadi korban dan masih bernafas dan sesegera mungkin dilarikan ke rumah sakit, namun sampai di RSBK korban dinyatakan sudah tak bernyawa lagi.  

Sementara itu, Kapolsek Bengkong, AKP Catur Kusmedi mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan dokter pihak RSBK kematian korban diduga akibat over dosis (OD) dan tak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. 

"Diduga korban meninggal akibat over dosis berdasarkan pemeriksaan dokter," kata Catur. 

Catur menambahkan, hingga kini pihaknya masih menunggu pemeriksaan dari tim identifikasi terhadap jazad korban. Pihak kepolisian sendiri masih menunggu persetujuan dari keluarga untuk dilakukan otopsi terhadap korban.