Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dituding Memeras

Ketua LSM Barelang Persilahkan Yusri Sabri Lapor Polisi
Oleh : Charles/Dodo
Sabtu | 21-01-2012 | 16:10 WIB

TANJUNGPINANG, batamtoday - Ketua LSM Barelang, Yusril, mempersilakan Yusri Sabri dari CV Karimun Utama untuk melapor ke polisi atas tudingan terhadap dirinya melakukan pemerasan terhadap bos kontraktor pengerjaan dermaga ponton di Tanjung Batu, Karimun itu.

"Apa yang dikatakanya itu tidak benar, kalau ada saya memeras dia, silakan dia laporkan saya ke polisi," kata Yusril yang dihubungi batamtoday, Sabtu (21/1/2012). 

Sebaliknya, Yusril mengatakan jauh hari sebelumnya dirinya tidak pernah mengenal Yusri Sabri. Tetapi karena Yusril berkomentar di media mengenai proyek Dinas Perhubungan Kepulauan Riau yang diduga sarat dengan KKN dan dugaan penyimpangan, maka Yusri Sabri menghubungi Yusril dan selanjutnya, diajak bertemu di Batam.  

Yusril juga mengatakan, Yusri Sabri yang merupakan adik dari ketua DPRD Provinsi Kepri itu, merupakan calo dan orang suruhan Muramis atas amburadulnya pelaksanaan enam paket proyek rehabilitasi dermaga ponton yang menelan dana puluhan miliar rupiah di Tanjungpinang, Lingga, Karimun, dan Natuna. 

"Saya sudah tahu, dia itu calo yang disuruh Muramis dan sebenarnya tidak ada andil dan wewenang di dalam proyek ini," ujar Yusril lagi. 

Sebagai mana diberitakan batamtoday sebelumnya, kendati telah terjadi dugaan penyelewengan dana dan korupsi dalam enam paket proyek rehabilitasi dermaga ponton di Kepri, yang hingga saat ini tidak selesai dikerjakan kontraktor, namun rekanan kontraktor mengaku kalau kontrak kerjanya belum diputus dan mereka dipersilakan pejabat pembuat komitmen melakukan pengerjaan lanjutan.     

Di sisi lain, Yusri Sabri,orang yang mengaku sebagai kontraktor pelaksana dari CV Karimun Utama, menuding ketua LSM Barelang-Batam Yusril memeras dirinya dengan meminta 5 persen dari total dana nilai proyek, kalau tidak LSM Barelang itu mengancam akan ribut.  

"Sebenarnya, Yusril itu mau memeras saya, dengan meminta fee 5 persen, dengan ancaman kalau tidak diberi, dia mengancam akan ribut, jadi saya tidak mau, hingga dia buat isu dan komentar yang bermacam-macam di media," katanya.