TANJUNGPINANG, batamtoday - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Tanjungpinang dan Bintan menggelar aksi demonstrasi di bundaran Jalan Basuki Rahmat, Tanjungpinang memrotes maraknya pelacuran dan peredaran minuman keras pada Jumat (20/1/2012).

Dalam aksinya, mahasiswa menuntut pemerintah agar dapat menutup jalur keluar masuk minuman keras di Provinsi Kepri, serta menertibkan seluruh pedagang miras di swalayan dan pedagang eceran di pinggir jalan.

"Kami meminta agar pemerintah menindak dan menertipkan penjual miras di swalayan dan pedagang eceran dipinggir jalan," ujar Riauwanis, koordinator HMI dalam orasinya.

Riauwanis juga mendesak Pemerintah Kota Tanjungpinang, agar segera membuat Perda yang mengatur peredaran Minuman Keras dan meminta pada sejumlah PNS di Provinsi Kepri dan Kota Tanjungpinang, dapat menghentikan kebiasaan mengonsumsi miras.

"Kami juga meminta pada Gubernur agar benar-benar menjadikan mayarakat Provinsi Kepri berakhlak mulia, dengan membersihkan Kepri dari miras, hingga visi akhlak mulia Gubernur tidak hanya slogan," katanya.

Tuntutan lainnya, mahasiswa juga menyerukan agar sejumlah tempat-tempat yang diduga menjadi tempat pelacuran di Tanjungpinang, dan Provinsi Kepri dapat di tutup, karena menurut HMI, lokasi tempat-tempat mabuk itu selama ini juga menjadi tempat mesum.