Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Disnaker Anambas Adakan Pertemuan dengan Perusahaan Migas
Oleh : Redaksi
Kamis | 19-01-2012 | 17:13 WIB
disnaker-anambas.gif Honda-Batam

Pertemuan yang digelar antara Disnaker Anambas dengan sejumlah perusahaan migas yang beroperasi di wilayah tersebut. (Foto: batamtoday).

ANAMBAS, batamtoday - Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA) melakukan pertemuan dengan 3 perusahaan Migas yang berada di wilayah Palmatak, Kamis (19/1/2012). 

Pertemuan tersebut dilakukan sebagai bentuk komunikasi yang pertama kalinya sejak Disnaker berdiri sendiri, yang sebelumnya masih di bawah naungan Disdukcapil. 

Kepala Disnaker KKA, Herdi Usman, mengatakan, pertemuan tersebut hanya bersifat silaturahmi karena Disnaker baru terpisah sejak 6 bulan lalu dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. 

"Ini pertemuan kita pertama kali dengan tiga perusahaan pertambangan Migas diantaranya, PT Star Energy, PT Conoco Philips dan PT PAN. Disnaker perlu kenal dengan jajaran perusahaan dengan tujuan agar ke depan bisa terjalin komunikasi yang baik," ujar Herdi Usman kepada wartawan. 

Herdi menambahkan, dalam pertemuan tersebut juga sempat dibahas beberapa hal terkait permasalahan ketenagakerjaan dan perusahaan subcon yang merekrut karyawan. 

"Saya juga meminta, setelah Disnaker ini berdiri sendiri agar perusahaan subcon mendaftarkan perusahaannya kepada Disnaker. Dan ke depan perlu adanya kerjasama yang baik antara pemerintah dengan perusahaan," katanya. 

Perusahaan yang beroperasi di Palmatak, kata Herdi, agar membuat kantor perwakilan di KKA. Hal ini perlu, karena selama ini perusahaan hanya berkantor di Jakarta tapi tidak ada perwakilan di Anambas. 

"Kami juga meminta agar seluruh perusahaan cubcon mendirikan kantor perwakilan di Anambas atau Palmatak, karena jika ada permasalahan yang perlu dibicarakan kita dapat mencari kantornya. Jadi kita tidak bingung nantinya," ungkapnya. 

Sementara itu, Matak Base Information PT Star Energy, Rasid, mengatakan, pertemuan yang dilakukan sangat positif mengingat Disnaker yang masih tergolong baru berdiri dapat terjalin komunikasi yang lancar. Bahkan, dalam pertemuan tersebut sempat dibahas mengenai permasalahan tenaga kerja lokal yang akan diprioritaskan perusahaan ke depannya. 

"Ke depan, kita akan koordinasi dengan Disnaker. Jika ada pekerja lokal yang memiliki skill, kita prioritaskan bekerja. Dengan adanya pertemuan ini kita bisa mencari beberapa solusi yang selama ini sering terjadi kesalahpahaman antara pekerja dengan perusahaan bisa difasilitasi oleh Disnaker," kata Rasid. 

Namun Ketua SPSI, Syahril yang turut hadir dalam pertemuan mengaku jika saat ini perusahaan masih kurang memperhatikan pekerja lokal yang ada di KKA.  

"Kita melihat jika selama ini perusahaan masih kurang peduli dengan tenaga kerja lokal. Padahal, jika dilihat dari pekerjaan yang dikerjakan rekrutan dari luar Palmatak, masih sanggup dikerjakan oleh pekerja lokal. Kenapa harus merekrut dari Jakarta padahal tenaga kerja lokal juga masih bisa, tapi jika memang membutuhkan skill kita juga maklumi," kata Syahril.