Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Mahfud MD Prediksi Jokowi Lawan Gatot di Pilpres 2019
Oleh : Redaksi
Kamis | 19-04-2018 | 11:16 WIB
mahfud1.jpg Honda-Batam
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD. (Foto: CNN Indonesia/Abi Sarwanto)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD memprediksi akan terjadi pertarungan antara Joko Widodo dengan Jenderal Gatot Nurmantyo, bukan Prabowo Subianto, di pemilihan presiden 2019.

 

"Dugaan saya poros itu akan, dugaan ya namanya, dugaan ndak anu, cuma berdasar pikiran rasional saja. Dugaan saya poros akan tetap dua, poros keduanya nanti Gatot," kata Mahfud saat ditemui di kantor Para Syndicate, Jakarta, Kamis (19/4).

Mahfud menyampaikan memang Prabowo sudah mendeklarasikan maju sebagai calon presiden. Namun selama ini belum pernah membantah akan mengusung calon presiden lain.

Mantan Ketua Tim Pemenangan Prabowo di Pilpres 2014 itu lalu mengalihkan sorotan ke Gatot. Kata dia, saat ini Gatot sedang gencar menjaring dukungan dan sudah ada kelompok-kelompok simpatisan yang bergerak mengusung. "Gatot selalu mengatakan, 'Saya siap!' dan yang mendukung juga muncul," tuturnya.

Dia bilang belum bisa memprediksi siapa pendamping Gatot dalam pertarungan itu. Namun menurutnya sudah ada kelompok seperti 212 yang menyandingkan Gatot dengan Anies Baswedan dan Tuan Guru Bajang.

Mahfud juga menjelaskan dugaan ini masih bisa berubah karena politik selalu dinamis. Dia juga menjelaskan bisa saja ada perubahan di detik-detik akhir pendaftaran capres-cawapres.

"Mungkin saat-saat terakhir bisa perubahan tiba-tiba. Namanya politik, kalau hitung-hitungannya sudah macet, 'Oh, begini kesimpulannya,' bisa berbalik," ucap Mahfud.

Gatot Nurmantyo harus mendapat dukungan dari sejumlah partai agar bisa menjadi calon presiden di Pemilu 2019.

Mantan Panglima TNI itu minimal harus mendapat dukungan dari gabungan partai yang memiliki 20 persen kursi DPR atau 25 persen perolehan suara sah nasional. Saat ini, Gatot hanya mengandalkan sejumlah kelompok relawannya.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Dardani