Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemda Harus Mampu Bikin Penyelesaian

Menteri Airlangga Soroti Persoalan Buruh dan Minimnya Tenaga Skill di Batam
Oleh : Irwan Hirzal
Sabtu | 14-04-2018 | 11:40 WIB
menperin-airlangga.jpg Honda-Batam
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto. (Foto: Irwan Hirzal)

BATAMTODAY.COM, Batam - Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto ternyata kerap mendapatkan kabar buruk tentang permasalahan perburuan di Batam.

"Salah satunya yang menjadi tantangan adalah masalah perburuhan. Di Batam selalau menjadi persoalan tentu ini yang harus diperbaiki. Sehingga tidak menjadi hambatan bagi investor yang akan berinvestasi di Batam," ujar Airlangga, Jumat (13/4/2018).

Ia meminta Pemerintah Daerah untuk menyelesaikan permasalahn tersebut. Agar para investor tidak lagi berpikir dalam menentukan investasinya di Batam.

Kedua tantangan yang harus dipecahkan, yakni ketersedian tenaga skill. Sebab, Batam relatif terbatas dari segi jumlah penduduknya, tentu industri yang ada di sini harus mamapu menarik tenaga kerja dari wilayah di luar Batam.

"Permasalahan kedua ketersedian skil di sini, Batam jumlah penduduknya terbatas. Jadi investor harus mencari tenaga kerja di luar," ujarnya.

Menski demikian, Kementerian Perindustrian juga tak tinggal diam menyikapi persoalan ini. Salah satu dorongan yang mereka buat adalah ikut membantu merumuskan regulasi yang mempermudah tenaga kerja asing masuk ke Indonesia.

"Kalau regulasi untuk tenaga kerja asing kan bagaimana cara orang dapatkan visa. Selama ini kalau kerja enam bulan atau setahun pun, tiap enam bulan sekali harus perpanjang visa. Itu tak mendukung iklim investasi," ucapnya.

Batam yang juga akan mengandalkan industri digital di masa depan akan kerepotan jika terus mempertahankan regulasi seperti itu. "Era industri digital nantikan ekspatriat keluar masuk, kalau tiap saat bikin visa pekerja takkan ada yang datang. Dari pada meningkatkan penghalang, bagus dipermudah," jelasnya.

Jika terlalu banyak menaruh hambatan, Airlanga takut banyak proyek Indonesia yang dipekerjakan di India. Selain itu ia juga menaruh catatan untuk sektor industri lainnya yang perlu didorong agar terus maju. Contohnya seperti industri shipyard, industri migas dan industri Maintenance Repair and Overhaul (MRO).

"Potensi Batam di industri perkapalan, baru ada MRO untuk pesawat dan kemudian lihat perkembangan yang ada sekarang migas. Batam menurun karena harga migasnya turun, tetapi sekarang harganya tengah meningkat," pungkasnya.

Editor: Gokli