Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Menteri BUMN Tekankan Pertamina Jangan Tahan Distribusi Premium
Oleh : Irwan Hirzal
Rabu | 11-04-2018 | 17:04 WIB
menteri-bumd1.jpg Honda-Batam
Menteri BUMN, Rini M Soemarno bersama Menpan-RB Asman Abnur, Gubernur Kepri Nurdin Basirun, Kepala BP Batam Lukita Dinarsyah Tuwo, serta Walikota Batam Rudi kunjungi MPP Batam. (Foto: Irwan)

BATAMTODAY,COM, Batam - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Republik Indonesia, Rini Soemarno menekankan kepada PT Pertamina (Persero) di pusat maupun daerah agar tetap menyalurkan bahan bakar minyak (BBM) ke stasiun Bahan Bakar Minyak (SPBU).

Hal ini mengingat kelangkaan bahan bakar minya subsidi ini kerap mengalami kekosongan disejumlah SPBU di Batam. "Kami sudah tekankan kepada Pertamina. agar mereka harus bisa mengisi BBM jenis Premium di SPBU," ujar Rini saat berkunjung ke Batam dalam peresmian kapal MV Dharma Lautan Intan Rabu (11/04/2018) pukul 12.00 WIB.

Rini mengungkapkan bahwa PT Pertamina merupakan perusahan berbadan usaha milik negara. Sehingga harus mendukung program-program yang dijalankan pemerintah. Begitu juga dengan arahan Presiden RI jowo Widodo, bahwa Pertamina tidak bisa menahan BBM jenis Premium.

"Seperti yang disampaikan Presiden juga Pertamina harus mendukung program-program yang akan memberikan kemudahan serta kesediaan bbm untuk masyarakat yang membutuhkan," ungkapnya.

Seperti pantauan BATAMTODAY.COM di sejumlah SPBU di Batam, bahwa ada pengurangan pasokan BBM dari Pertamina. "Sebelum ada Pertalite, pasokan Premium bisa mencapai 20 ton. Tapi setalah ada dan sampai sekarang pasokan semakin berkurang. Apalagi sekarang baru diminta ke Pertamina baru dikasih, itupun hanya tidak lebih dari 10 ton, dalam satu hari sudah habis," ungkap petugas SPBU di bundaran Mahdani, Batam Center.

Seperti dikutip melalui suara.com PT. Pertamina (Persero) menyatakan tidak mengurangi pasokan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium. Hal ini menyusul hasil laporan BPH Migas yang menemukan adanya kelangkaan Premium yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia.

"Premium itu bahan bakar khusus penugasan. Jadi Premium masih ada sesuai PP 191 Tahun 2014. Kami masih menjual terutama di daerah penugasan yaitu di luar wilayah pulau Jawa, Madura dan Bali,” kata Vice President Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito kepada suara.com, Rabu (7/3/2018).

Adiatma mengklaim, adanya kelangkaan ini bukan bagian upaya Pertamina untuk mendorong masyarakat menggunakan BBM jenis lain yang disediakan Pertamina. Sehingga Pertamina bisa mengurangi pasokan Premium.

"Tidak ada kami mengurangi pasokan, kami menyalurkan pasokan sesuai dengan yang ditetapkan. Tapi memang tak bisa dipungkiri ada peralihan pola konsumsi masyarakat lebih memilih BBM dengan oktan yang kebih tinggi dibanding Premium," ujarnya.

Editor: Yudha