Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Hadiri Rakerda REI Batam, Lukita Ingin Pengusaha Properti Bangun Permukiman Vertikal
Oleh : Irwan Hirzal
Selasa | 10-04-2018 | 15:40 WIB
lukita-rei1.jpg Honda-Batam
Kepala Badan Pengusahan (BP) Batam, Lukita Dinarsyah Towo menghadiri Rakerda REI Batam. (Irwan)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kepala Badan Pengusahan (BP) Batam, Lukita Dinarsyah Towo, meminta para pengusaha properti di Batam untuk bisa bergerak membangun permukiman vertikal. Hal ini mengingat terbatasnya ketersediaan lahan untuk permukiman di Batam.

Mengingat keterbatasan lahan di Batam, sudah seharusnya pembangunan rumah permukiman berkonsep vertikal.

"Bagaimana membatasi area yang ada menjadi pemukiman. Kita tidak akan mengalokasikan lahan lagi ke permukiman. Rumah-rumah vertikal kita akan bantu. Keinginan kami Batam terus tumbuh, meski lahan terbatas," ujar Lukita dalam rapat kerja daerah (Rakerda) DPD Real Estate Indonesia (REI) Khusus Batam, di Nagoya Hill Hotel, Selasa (10/4/2018) siang.

Ia juga meminta dukungan kepada para pengusaha, agar bisa mewujudkan pembangunan rumah vertikal. Bahkan, BP akan memberikan insentif kepada pengusaha yang membangun rumah vertikal. Karena pembangunan permukiman berkonsep vertikal tersebut menyangkut masa depan Batam.

"Kita meminta dukungan kepada pengusaha. Kita akan berikan insentif kepada pengusaha yang membangun rumah vertikal, karena ini menyangkut masa depan Batam. Kami komit akan membantu," kata Lukita di hadapan puluhan pengusaha properti di Batam.

Lukita mengatakan, BP Batam terus berupaya membangkitkan lahan-lahan tidur yang saat ini mencapai 2.737 titik lokasi dengan luas 7.777 hektar. Angka ini sangat berpotensi besar, pasalnya hampir setiap hari BP Batam menerima permintaan alokasi lahan baru.

Untuk itu, Lukita juga meminta komitmen para pengusahan properti dan lainya untuk segera membangun alokasi lahan tidur. "Kami harap tunjukan rencana pembangunannya. Kita ingin sekali berdiskusi baik kepada alokasi pemilik lahan yang ada. Bagaimana menyelesaikan masalah yang terjadi. Kalau tidak sanggup, ini ada investor yang ingin berinvestasi," ungkapnya.

Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Real Estat Indonesia (DPP REI) Soelaeman Soemawina mengungkapkan bahwa ada 3.500 anggota REI di seluruh Indonesia yang bergerak dibidang rumah subsidi. Dan ada 1.000 anggota yang bergerak di bilang perumahan non subsidi. Ia berharap anggota REI khusus Batam bisa bergerak membangun pemukiman vertikal.

"Sekarang Batam suasananya sudah berbeda. Regulasi properti yang dikerjakan juga harus mulai berubah," pungkasnya.

Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad berharap para pengusaha properti bisa bersama-sama mencara solusi terhadap 30 ribu lebih rumah liar (Ruli) di Batam.

"Kebijakan pemerinah pusat kan ada 1 juta rumah. Kita minta kawan- kawan REI bisa membantu 30 ribu rumah liar yang ada di batam. Bisa membangun pemukiman vertikal tipe 27 yang bisa membantu masyarakat khusus berpenghaailan rendah," pungkasnya.

Editor: Yudha