Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Proyek Pembangunan Gedung Baru RSBP Batam Sudah Mencapai 69 Persen

Unit Baru RSBP Batam Khusus untuk Penyakit Jantung dan Otak, Cari Patner Bisnis
Oleh : Nando Sirait
Senin | 12-03-2018 | 18:50 WIB
dirut-rsbp-batam.jpg Honda-Batam
Direktur RSBP Batam, Sigit Riyarto (Foto: Nando Sirait)

BATAMTODAY.COM, Batam - Proyek pembangunan gedung baru Rumah Sakit Badan Pengusahaan (RSBP) Batam, yang telah dimulai sejak akhir tahun 2016 lalu, saat ini masih terus dikebut guna mengejar target penyelesaian yang direncanakan akan selesai di awal tahun 201 mendatang.

Proyek pembangunan gedung dan instalasi itu sendiri, saat ini sudah berjalan 69 persen memasukki tahapan penyelesaian.

Adanya gedung baru ini sendiri, direncanakan akan dikhususkan untuk instalasi penyakit jantung dan otak yang bekerja sama dengan dua rumah sakit spesialis yang telah menjadi rujukan kedua penyakit tersebut.

"Untuk proses pengerjaan telah mencapai 69 persen dan saat ini kami dari RSBP Batam sedang dalam masa konsolidasi untuk mencari partner bisnis dan kerja sama. Untuk saat ini, kerja sama dengan Rumah Sakit Gatot Subroto spesialis khusus jantung dan Rumah Sakit Harapan Kita spesialis khusus penyakit otak sudah memasuki tahap final, untuk mendukung RSBP Batam menjadi Rumah Sakit tingkat Nasional," ujar Direktur RSBP Batam, Sigit Riyarto, Senin (12/03/2018) saat ditemui di RSBP Batam.

Walau menjadi salah satu Rumah Sakit milik pemerintah, namun Sigit menegaskan bahwa RSBP Batam bukan termasuk menjadi salah satu bagian dari BUMN. Sehingga saat ini rumah sakit yang dinaungi langsung oleh Badan Pengusahaan (BP) Batam tengah mencari investor untuk proses penyelesaian pembangunan salah satu instalasi lainnya yang tengah direncanakan oleh BP Batam.



Ia bahkan menambahkan, adanya desain pembangunan gedung baru untuk penyakit jantung dan otak ini akan menggunakan interior dan konsep seperti rumah sakit swasta ternama lainnya. "Jadi nanti untuk di lobi rumah sakit sendiri akan kita desain seperti di hotel, sehingga tidak hanya fasilitas dan desain ruangan saja yang kami tekankan disini, melainkan perubahan pelayanan yang akan diberikan kepada para pasien," ujarnya

Adanya perbaikan pelayanan ini, dimaksudkan untuk merubah image dari rumah sakit pemerintah yang identik dengan pelayanan yang kurang maksimal. Sehinga dengan kerja sama dengan dua rumah sakit speseialis itu, maka manajemen RSBP Batam ingin merubah hal tersebut dan memberikan pelayanan, 'serasa di rumah sakit swasta' kepada seluruh pasien. Terutama pasien yang menggunakan kartu BPJS Kesehatan.

Pihak BP Batam sendiri, mendesain gedung baru ini menjadi rumah sakit khusus penyakit jantung dan otak, dengan harapan untuk menjadi salah satu rumah sakit rujukan, tidak hanya di Indonesia tetapi juga untuk Warga Negara Asing dari Malaysia dan juga Singapura.

"Selain pembangunan gedung baru, kita juga akan membeli unit Magnetic Resonance Imaging (MRI), unit yang digunakan khusus untuk mendeteksi penyakit otak. Untuk harga satu unit MRI ini sendiri mencapai angka yang fantastis mencapai Rp30 miliar," lanjutnya.

Selain itu, pemilihan menjadikan RSBP Batam menjadi rujukan khusus penyakit jantung dan otak dikarenakan trend penderita dua penyakit ini setiap tahunnya mengalami peningkatan.

"Penyakit ini sendiri biasanya dipicu oleh gaya hidup terutama dari kalangan pemuda yang memulainya dengan mengonsumsi rokok. Saat ini saja RSBP Batam dalam satu tahun sudah menerima 400 pasien jantung, baik yang hanya konsultasi maupun yang akan menjalani operasi," ungkapnya.

Peningkatan pasien penyakit jantung dan otak di Batam dan Kepulauan Riau yang ditangani oleh RSBP Batam, juga sempat menyebabkan kesulitan, terutama di bagian dokter spesialis. Di mana untuk penyakit jantung RSBP hanya memiliki 1 dokter spesialis, sementara untuk penyakit otak RSBP memiliki 2 orang dokter spesialis.

"Untuk kerja sama yang akan kita lakukan dengan dua rumah sakit spesialis itu, tidak hanya di bagian sumber daya manusia dan manejerial rumah sakit, tapi juga dengan penambahan dokter spesialis yang juga telah disetujui oleh Departemen Kesehatan, yang akan menugaskan beberapa dokter spesialis baru di rumah sakit ini," ujarnya

Editor: Udin