Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Warga Samarinda Dirampok Saat Berlibur di Batam

Sopir Taksi Diduga Terlibat Aksi Perampokan
Oleh : Hendra Zaimi/Dodo
Jum'at | 30-12-2011 | 14:39 WIB
Yos-Guntur.gif Honda-Batam

Kompol Yos Guntur, Kasat Reskrim Polresta Barelang. (Foto: batamtoday).

BATAM, batamtoday - Tim Buser Satreskrim Polresta Barelang masih terus melakukan pengejaran terhadap lima pelaku perampokan terhadap warga Samarinda yang terjadi di perjalanan menuju Bandara Hang Nadim, Kamis lalu (28/12/2011).

Kasat Reskrim, Kompol Yos Guntur menegaskan diduga ada keterlibat sopir taksi yang mengantarkan korban dengan sindikat perampokan tersebut. Berdasarkan hasil penyelidikan, taksi yang ditumpangi korban adalah taksi gelap (plat hitam) yang selalu identik dengan tindak kejahatan di Batam.

"Kuat dugaan sopir taksi terlibat dalam kasus ini, anggota kita masih terus mencari keberadaan sopir dan para pelaku," kata Yos.

Hasil keterangan dari ketiga korban kepada polisi mengatakan ada keganjilan dalam peristiwa perampokan itu sebab tak sedikitpun ada bantuan dari sopir terhadap korban saat dirampok dan disekap pelaku. Selain itu, mengapa sopir taksi harus berhenti di tengah jalan dan kemudian datang mobil pelaku.

Disinggung wartawan apakah sindikat perampokan ini masih berada di Batam ataupun sudah kabur ke daerah lain, Yos mengatakan kemungkinan besar pelaku masih di Batam dan pihaknya terus bekerja maksimal untuk segera menangkap pelaku dan mengungkap kasus ini.

Diberitakan sebelumnya, tiga warga Samarinda, Kalimantan Timur yang sedang mengisi liburan harus rela menjadi korban perampokan dan salah satunya harus dilarikan ke rumah sakit karena mendapatkan penganiayaan dari pelaku.

Peristiwa perampokan terjadi pada Rabu (28/12/2011) sekitar pukul 11.00 WIB saat korban Dina, Rosmayati dan Ahmad Yusuf ingin pulang ke Samarinda. Ketiga korban berangkat dari salah satu hotel di Nagoya dengan menumpang taksi menuju Bandara Hang Nadim, di tengah perjalanan itulah perampokan terjadi menimpa mereka.

Bendasarkan keterangan dari salah satu keluarga korban, perampokan itu  terjadi di perjalanan menuju Bandara Hang Nadim, sopir taksi memberhentikan kendaraannya dan tanpa ada komando datang mobil pelaku yang didalamnya terdiri dari lima orang langsung menyekap ketiga korban masuk ke dalam mobil dan kemudian membawa ke sebuah rumah kosong di belakang Perumahan Batara Raya, Batam Centre.

Ketiga korban disekap di dalam mobil pelaku, selain itu seluruh mata korban juga ditutup dengan menggunakan lakban. Tak sampai di situ saja, korban Ahmad Yusuf mengalami patah kaki bagian kanan akibat dipukul dengan stik bisbol oleh pelaku saat melawan ketika dirampok.

Adapun barang-barang milik korban yang berhasil digasak kawanan perampok ini antara dua buah cincin berlian, satu gelang berlian, dua buah gelang emas, uang tunai Rp2 juta dan uang dari ATM milik korban Dina sebesar Rp20 juta serta sepuluh buah handphone. Ditaksir kerugian mencapai Rp200 juta.