Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Rumahnya Ditembaki, Tatang Zaenudin Tegaskan Peneror Dirinya Tak akan Tidur Nyenyak
Oleh : Redaksi
Senin | 05-02-2018 | 09:38 WIB
tatang-zaenuddin.jpg Honda-Batam
Mayjen TNI (Purn) Tatang Zaenudin (tengah) menyatakan para pelaku teror tak akan tidur dengan nyenyak karena aparat penegak hukum akan menemukan keberadaan mereka. (Sumber foto: ANTARA)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Mayor Jenderal TNI Purnawirawan Tatang Zaenudin meminta aparat kepolisian agar segera menindak pelaku teror yang menembaki rumahnya. Ia pun menyatakan para pelaku teror tak akan tidur dengan nyenyak karena aparat penegak hukum akan menemukan keberadaan mereka.

"Saya Mayor Jenderal TNI Purnawirawan Tatang Zaenudin ingin menyampaikan kepada kalian yang telah meneror kami, bahwa mulai hari ini, kalian tidak akan dapat tidur dengan nyenyak, karena aparat penegak hukum akan menemukan kalian dimanapun kalian berada saat ini," ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (4/2).

Sebelumnya, pada Selasa (30/1) lalu, rumah purnawirawan yang sempat masuk bursa pencalonan gubernur di Jawa Barat ini ditembak oleh orang tak dikenal. Lokasi rumah Tatang ada di Jl. Bukit Pasir No. 49 RT/RW 001/012 Kelurahan Pasir Gunung Selatan, Kecamatan Cimanggis, Depok, Jawa Barat.

"Bahwa sampai detik ini, kami pihak keluarga sangat yakin bahwa kami tidak memiliki musuh ataupun persoalan kepada pihak manapun, walaupun bangak orang yang mengaitkan teror ini karena perjalanan politik saya beberapa bulan lalu, yang mewarnai Bursa Bakal Calon Gubernur Jawa Barat, tetapi saya yakinkan bahwa itu tidak benar," kata Tatang.

Ia menyatakan kebenaran tentang motif teror kepadanya sekeluarga akan terungkap, jika pelakunya tertangkap dan siapa dalangnya. Tatang meminta kepada pihak Kepolisian Republik Indonesia untuk segera bertindak agar mendapatkan keadilan hukum.

Tindakan teror menggunakan senjata, lanjut Tatang, adalah kejahatan besar yang harus menjadi perhatian aparat penegak hukum. Jika pelakunya tidak segera tertangkap, maka tindakan teror-teror di kemudian hari akan tumbuh, dikarenakan ketidakmampuan aparat dalam melindungi masyarakat.

"Jika teror ini dilakukan untuk membungkam suara kami yang selalu lantang menolak ketidakadilan dan istiqomah dalam membela kebenaran, maka 1000 peluru pun tidak akan mampu membungkam kami," kata Tatang.

Tatang menyatakan, sampai saat ini pihak kepolisian hanya memeriksa lokasi kejadian, tetapi belum mengirim tim ahli forensik ke Tempat Kejadian Perkara (TKP). Ia berharap mendapatkan kejelasan tentang jenis peluru yang ditembakkan.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Udin