Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Murid Perempuan 12 Tahun di Los Angeles Ini Tembak Tiga Temannya di Kelas
Oleh : Redaksi
Jum\'at | 02-02-2018 | 09:26 WIB
aksi-penembakan.jpg Honda-Batam
Murid perempuan berusia 12 tahun melepaskan tembakan saat pelajaran sedang berlangsung sehingga melukai tiga orang temannya, di sekolah menengah Salvador B Castro, Los Angeles, Amerika Serikat, Kamis (1/2/2018). (AP Photo)

BATAMTODAY.COM, Los Angeles - Seorang remaja perempuan diyakini berusia 12 tahun melepaskan tembakan saat pelajaran sedang berlangsung, di sekolah menengah Salvador B Castro, Los Angeles, Amerika Serikat, Kamis (1/2/2018).

Dilansir dari Associated Press, aksinya tersebut mengakibatkan satu temannya berada dalam kondisi kritis, dan melukai tiga orang lainnya. Peristiwa penembakan terjadi sebelum pukul 09.00 waktu setempat.

Kepolisian setempat menangkap gadis itu dan mengamankan sebuah pistol. Petugas belum mengetahui motif, sementara investigasi telah dilakukan pada tahap awal.

Sebuah rekaman video menunjukkan seorang remaja berambut gelap dengan menggunakan kaos lengan panjang diborgol oleh petugas polisi.

Sementara orang tua murid lainnya yang cemas berkumpul di sudut jalan, menelepon dan menunggu kabar tentang anak-anak mereka.

Diego Salinas, baru saja mengantarkan adiknya ke sekolah. Dia terkejut beberapa menit setelahnya, dia mendapatkan telepon dari adiknya bahwa ada insiden penembakan.

"Ada banyak hal yang terlintas dalam pikiranku saat itu. Saya masih bergetar beberapa jam setelahnya," katanya.

"Saya ingin menangis, teriak, lari dan melakukan banyak hal," ucapnya.

Salah satu orang tua murid, Claudia Anzueto mengatakan putranya juga menangis ketika dia meneleponnya. Dia mengatakan anaknya mendengar suara tembakan di kelas sebelah dan mengetahui pelakunya.

"Tidak aman, sangat gelisah. Saya cemas dengan nyawa putra saya. Anda sering mendengar berita penembakan, dan sekarang terjadi sangat dekat dengan rumah saya," katanya.

Dia mengatakan sekolah tidak memiliki mesin detektor logam. Padahal, wilayah tersebut memiliki kebijakan yang mewajibkan semua sekolah menengah dan atas untuk menggunakan detektor logam, terutama bagi kelas 6 ke atas.

Salah satu murid, Melanie Valencia (13) mengatakan sekolah melakukan pemeriksaan acak dengan detektor logam, tapi dia tidak pernah diperiksa.

"Ini gila karena saya tidak tahu bagaimana dia menembakkan senjata itu," katanya.

Korban kritis dan luka

Korban kritis merupakan remaja pria berusia 15 tahun yang terkena tembakan di kepala. Saat ini sedang menjalani perawatan di rumah sakit.

"Anak ini sangat beruntung. Peluru tidak mengenai struktur vital yang mengancam nyawa," kata dokter Aaron Strumwasser, seorang ahli bedah rumah sakit setempat.

Seorang gadis berusia 15 tahun mengalami luka tembak di pergelangan tangan dan sudah dirawat di rumah sakit. Korban luka lainnya seorang anak laki-laki berusia 11 tahun dan anak perempuan berusia 12 tahun telah ke luar dari rumah sakit.

Sementara, korban lainnya berusia 30 tahun menderita luka ringan akibat kekacauan yang terjadi setelah insiden penembakan.

Gedung sekolah tempat terjadi peristiwa penembakan ditutup, namun beberapa kelas lainnya tempat melanjutkan kegiatan.

Sekolah ini memiliki sekitar 365 siswa di kelas 6 hingga 8, dan banyak yang berasal dari keluarga berpenghasilan rendah.

Pada saat sekolah usai, anak-anak dikawal secara terpisah. Banyak yang menangis ketika dipeluk oleh orang tua mereka.

Sebelumnya, seorang murid sekolah berusia 15 tahun membunuh dua teman sekelasnya dan melukai 17 orang lainnya, dalam insiden penembakan massal di atrium yang ramai, di SMA Marshall County, Kentucky, pada Selasa (23/1/2018).

Dua korban tewas masing-masing berusia 15 tahun. Salah satunya seorang perempuan yang tewas di tempat kejadian, dan seorang remaja pria yang meninggal di rumah sakit.

Sumber: CNN,Associated Press
Editor: Udin