Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Warga Nyaris Bentrok Akibat Penyegelan Pembangunan Jalan di Tembesi oleh DLH
Oleh : Yosri Nofriadi
Sabtu | 27-01-2018 | 09:02 WIB
ppns-dlh-batam-segel-proyek.jpg Honda-Batam
Ratusan warga memprotes pembangunan jalan di Tembesi di iingkungan perumahan mereka (Foto: Yosri Nofriadi)

BATAMTODAY.COM, Batam - Ratusan warga Perumahan Taman Anugerah RT 02/RW 15 Kelurahan Tembesi, Kecamatan Sagulung, protes dengan pembangunan jalan di lingkungan perumahan mereka, Jumat (26/1/2018) malam.

Aksi protes tersebut mereka lakukan dengan cara menghadang dan menghentikan secara paksa sejumlah alat berat yang hendak melakukan aktifitas pembangunan jalan tersebut.

Aksi warga tersebut mendapatkan perlawanan dari pihak proyek. Pihak proyek beradalih telah mempunyai perizinan lengkap dari pihak instansi pemerintah.

Pihak proyek yang tidak terima dengan aksi protes warga itu mengumpulkan massa dari para pekerja dilokasi. Suasana sempat memanas dan kedua belah pihak nyaris betrok. Namun tidak terjadi keributan sebab anggota Polsek Sagulung dan pihak Kecamatan langsung turun ke lokasi untuk menenangkan kedua belah pihak.

Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam yang mendapatkan laporan mendatangi lokasi, proyek pembangunan jalan itu akhirnya dihentikan secara paksa. Bahkan proyek pembangunan jalan menuju kawanan hutan bakau tersebut disegel oleh petugas PPNS Dinas Lingkungan Hidup.

Camat Sagulung Reza Khadafy mengatakan, peyegelan itu dilakukan karena memang pihak proyek tidak bisa menunjukan surat perizinan yang ada termasuk izin kajian lingkungan hidup (Amdal) dari Dinas Lingkungan Hidup.

"Mereka tidak bisa menunjukan surat izin karena itu disegel.Warga mengeluhkan dampak buruk dari penyempitan alur sungai," ujar Reza dilokasi.

Ketua RT02/RW15 Eko Pujo Kusumo mengatakan, aktivitas proyek pembangunan jalan di dekat pemukiman mereka itu sudah berlangsung lima bulan lebih.Selama ini kendaraan operasional proyek itu selalu lalu lalang melintas di jalan lingkungan perumahan mereka. Jalan menuju ke perumahan Taman Anugerah itu jadi rusak dan berdebu.

"Yang paling tidak diterima warga adalah penyemipitan alur sungai, nanti warga yang kena imbasnya. Warga sebelumnya sudah protes kepada pihak proyek tapi tidak dihiraukan. Sekarang tak bisa dibiarkan lagi mereka semakin menjadi - jadi menimbun sungai," ujar Eko.

Kapolsek Sagulung AKP Hendrianto juga berpendapat yang sama. Dia berharap agar pihak proyek terlebih dahulu melengkapi perizinan yang ada sehingga tidak menganggu ketertipan umum seperti itu.

"Aktivitas seperti ini izinya harus jelas. Jagan sampai merugikan warga ataupun lingkungan sekitar," ujar Kopolsek.

Editor: Surya