Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Rencana Pemecatan dan Daftar 'Dosa' Oesman Sapta Versi Pengurus
Oleh : Redaksi
Senin | 15-01-2018 | 09:50 WIB
Oso-dan-pengurus-Hanura-lainnya.jpg Honda-Batam
Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang dalam rapat pimpinan nasional (Rapimnas) di Bali. Oso terancam dipecat dari jabatan Ketua Umum Hanura (Sumber: CNN Indonesia)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Pengurus Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Hanura akan mengajukan mosi tidak percaya kepada Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang. Mosi tersebut disebabkan karena sejumlah hal, di antaranya, tindakan Oso yang kerap mengancam para pengurus DPD.

Rencananya mosi tersebut akan diajukan hari ini dan meminta agar Oesman dipecat dari partai.

Sekretaris Partai Hanura Syarifuddin Sudding, bahkan telah membenarkan kabar pemecatan pria yang akrab disapa Oso itu.

"Benar (dipecat), kami masih rapat," kata Sudding, Senin (15/1/2018).

Sumber yang berada dalam kepengurusan Partai Hanura mengungkapkan sejumlah daftar 'dosa' oso yang menjadi alasan pemecatan Oso.

Dia mengatakan, banyak hal yang menjadi alasan pemecatan Oso. "Beliau (Oso) seenaknya memecat beberapa ketua DPD tanpa prosedur yang benar. Beliau mengambil keputusan tidak pernah dalam rapat," katanya.

Keputusan-keputusan Oso, menurutnya bersifat subyektif.

"Dalam Pilkada dia sengaja mengeluarkan SK ganda, sehingga di daerah menjadi kacau," kata salah seorang pengurus Hanura ini.

Tak hanya itu, tata kelola keuangan di Partai Hanura selama dipegang Oso sangat buruk.

Selain itu, gaya pemimpin Oso juga menuai kecaman pengurus DPD. "Memimpin dengan ancam-ancam, management by threat," katanya.

Banyak kata-kata kasar yang dilontarkan Oso dalam berbagai kesempatan yang ditujukan kepada pengurus DPD dan DPP. "Terakhir elektabilitas partai semakin memburuk," katanya.

Saat ini Media ini masih berupaya meminta konfirmasi Oso terkait hal ini. Oso yang juga Ketua Dewan Perwakilan Daerah tengah memimpin rapat para Ketua Dewan Pimpinan Daerah Hanura di sebuah hotel di Jakarta.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Udin