Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ini Program Pengurangan Limbah di Malaysia
Oleh : Redaksi/Mg
Senin | 19-12-2011 | 11:35 WIB
YBM-chor.jpg Honda-Batam

Menteri Perumahan dan Pemerintahan Dalam Negeri, Datuk Seri Chor Chee Heung. Foto:kpkt.com.my

PUTRAJAYA, batamtoday - Penduduk Malaysia akan diwajibkan untuk mulai memisahkan limbah rumah tangga yang dapat didaur ulang. Hal ini dilakukan dalam rangka mengurangi produksi limbah padat di negera Jiran itu.

Demikian dikatakan Menteri Perumahan dan Pemerintahan Dalam Negeri, Datuk Seri Chor Chee Heung usai peluncuran nomor bebas pulsa, 1-800-887-472 untuk keluhan mengenai masalah sampah di rumah masing-masing.

Menurutnya, realisasi dari rencana tersebut, kementrian akan membangun satu sistem pengolahan limbah padat yang dihasilkan rumah tangga yang dapat didaur ulang. Kemungkinan pabrik pengolahan limbah tersebut akan mulai beroperasi pada 1 September 2012 mendatang.

"Kementrian mengajak seluruh penduduk Malaysia untuk segera mulai memisahkan limbah padat yang dapat didaur ulang dengan limbah rumah tangga lainya. Ini untuk membiasakan diri, karena pada akhirnya kita akan mewajibkan pemisahan itu, yang melawan akan didenda," katanya, seperti dikutip batamtoday dari situs resmi Kementrian Perumahan Malaysia, Senin(19/12/2011).

Saat ini, sebanyak 11 lokasi pengolahan limbah rumah tangga dalam proses pembangunan. Pengolahan yang canggih itu akan mengganti tempat pembuangan konvensional yang dianggap berpotensi mencemari lingkungan terutama sumber air dan udara.

"Dari data kami,40 persen limbah padat yang dihasilkan rumah tangga adalah limbah yang masih dapat didaur ulang. Karenanya, itu harus kita manfaatkan, sekaligus mengurangi potensi kerusakan lingkungan di negeri ini," pungkasnya.