Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Indonesia dan India Tingkatkan Akses Pasar Sawit dan Tambang
Oleh : Redaksi
Sabtu | 06-01-2018 | 09:50 WIB
menlu-india-dan-indonesia.jpg Honda-Batam
Indonesia dan India sepakat untuk memperluas akses pasar untuk barang dan jasa. Dua komoditas di antaranya adalah sawit dan tambang. (Sumber foto: CNN Indonesia)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Menteri Luar Negeri India, Sushma Swaraj, mengatakan negaranya sepakat memperkuat kerja sama ekonomi dengan Indonesia demi mengurangi defisit perdagangan kedua negara semakin tinggi.

"Saya menyatakan pentingnya mengatasi defisit perdagangan yang tinggi antara India dan Indonesia. Cara terbaik adalah tidak membatasi perdagangan," kata Swaraj dalam pernyataan bersamanya dengan Menlu RI Retno Marsudi di Jakarta, Jumat (5/1/2018).

Dia menuturkan, pihaknya bersama dengan pemerintah Indonesia memperkuat kerja sama demi nilai perdagangan yang seimbang dan berkelanjutan. Caranya, dengan memberikan akses pasar yang lebih besar untuk barang dan jasa.

Sejumlah komoditas yang diperdagangkan antara kedua negara adalah tambang dan sawit.

Pernyataan itu diungkapkan Swaraj setelah melakukan pertemuan bilateral dengan Retno pada Jumat malam. Keduanya fokus membahas penguatan kerja sama ekonomi antara kedua negara.

Berdasarkan data kedutaan besar India untuk Indonesia, sepanjang Januari hingga Oktober 2017, defisit perdagangan kedua negara mencapai US$14 miliar. Padahal, defisit perdagangan rata-rata per tahunnya berkisar US$10 miliar, dengan surplus pada Indonesia.

Perdagangan RI-India sebagian besar didominasi oleh komoditas sawit. Indonesia merupakan eksportir sawit terbesar bagi India. Hal yang sama, India juga merupakan pengimpor komoditas sawit Indonesia terbesar bahkan mengalahkan Uni Eropa.

Menurut Swaraj cara terbaik untuk mengatasi defisit perdagangan tersebut adalah dengan memperluas ke luar masuknya barang dan jasa antara kedua negara.

Selain perdagangan, Swaraj mengatakan India dan Indonesia sepakat meningkatkan hubungan aviasi, salah satunya yakni membuka jalur penerbangan langsung Jakarta dan New Delhi.

Menurut Swaraj, dengan adanya penerbangan langsung antara kedua negara diharapkan mampu mempermudah konektivitas sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan kedua negara.

“Saya dan Retno khawatir bahwa tidak wajar bagi dua tetangga besar tidak memiliki koneksi udara langsung,” ucap Swaraj.

Kemitraan Strategis

Senada dengan Swaraj, dalam kesempatan yang sama, Retno mengatakan Indonesia berkomitmen memperkuat dan meningkatkan kemitraan strategis dengan India.

Retno menuturkan kedua negara juga setuju mengintensifkan implementasi India Indonesia Eminent Persons Group (II-EPG) sebagai road map dan visi untuk meningkatkan dan memperdalam kemitraan strategis kedua negara.

Eks duta besar RI untuk Belanda itu juga mengatakan Indonesia sepakat memberikan akses pasar yang lebih besar serta fasilitas investasi yang lebih baik di berbagai sektor seperti farmasi, tambang, konektivitas, hingga perizinan pekerja migran demi peningkatan kerja sama ekonomi kedua negara.

Sumber: CNN Indonesia