Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Januari 2018, Stok Beras Bulog Sebanyak 958 Ribu Ton
Oleh : Redaksi
Jumat | 05-01-2018 | 12:15 WIB
beras-bulog-OK.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan stok beras perusahaan pada Januari sekitar 958 ribu ton. Angka ini jauh lebih rendah dari kebutuhan masyarakat per bulan yang bisa mencapai dua juta ton.

Djarot menuturkan, stok beras itu didominasi beras murah untuk beras sejahtera (rastra). Jumlahnya cukup untuk memenuhi kebutuhan empat bulan ke depan. Namun pasokan beras komersial atau beras dengan kualitas lebih baik dari beras medium hanya sedikit.

"Itu sedikit, hanya sekitar 11 ribu ton," kata dia di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis, 4 Januari 2018.

Meski stok menipis, Djarot memastikan kebutuhan untuk masyarakat terpenuhi. Dia menuturkan akan mencari pasokan lain agar stok tidak terlalu jatuh. Salah satu caranya adalah menggandeng mitra seperti pedagang besar, Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), dan PT Food Station Tjipinang Jaya.

Pemerintah daerah juga bakal diajak bekerja sama untuk memastikan kebutuhan beras masyarakat terpenuhi.

Food Station sebelumnya telah menyatakan akan membeli beras komersial Bulog untuk menambah pasokan beras medium. Perusahaan berencana membeli sekitar 4.500 ton beras Bulog.

Selama pasokan menipis, Djarot mengimbau pedagang tak menjual beras Bulog melebihi harga eceran tertinggi (HET), terlebih dalam situasi stok yang menipis. HET yang dipasang saat ini Rp 9.450.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyatakan opsi impor beras belum akan dipilih untuk menambah stok Bulog.
Menurut dia, pasokan yang ada cukup. Dia optimistis pasokan beras akan meningkat saat panen. "Beras umum sih enggak ada impor. Buat apa impor?" ujarnya.

Sumber: Tempo.co
Editor: Gokli