Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tiga Daerah Pelajari Sistem Anjungan Paspor Mandiri Karimun
Oleh : Wendy
Kamis | 04-01-2018 | 14:50 WIB
riawantri_karimun_.jpg Honda-Batam
Riawantri Nurfatimah. (Foto: Wandy)

BATAMTODAY.COM, Karimun - Anjungan Paspor Mandiri (APM) yang dilaunching Direktorat Jenderal Imigrasi Ronnie Sompe yang melaunching bulan Juli 2017 menarik perhatian daerah-daerah lain untuk mengadopsi aplikasi tersebut untuk diterapkan. APM merupakan inovasi terbaru dan pertama kalinya di Indonesia upaya untuk memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat.

Aplikasi APM tersebut diberi nama langsung oleh Kemenkumham Wilayah Kepri Bambang Widodo dan merupakan rancangan Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Tanjungbalai Karimun Mas Arie Yuliansyah Dwi Putra.

Menurutnya, gagasan tersebut merupakan inovasi kesisteman karena yang menjadi polemik di Kabupaten Karimun dan daerah lainnya. Karena antrian paspor yang tidak efektif sebab memakan waktu lama.

Kepala Seksi Informasi Sarana komunikasi Keimigrasian Riawantri Nurfatimah mengatakan, saat ini ada tiga daerah telah melakukan study banding ke Imigrasi Kelas II Tanjungbalai Karimun untuk menjajaki APM, dimana tiga daerah tersebut Pontianak, Jakarta Timur, dan Bandung.

"Ada tiga daerah yakni Pontianak, Jakarta Timur dan Bandung yang telah melakukan study banding ke kita, dan Bandung salah satunya yang akan menerapkan dalam waktu dekat ini," kata Ria

Ria mengatakan, saat ini ada 6 unit mesin APM yang ada, dimana 4 berada di kantor Imigrasi Karimun, 1 di pos pelayanan imigrasi Moro dan 1 unit lagi di Pos Pelayanan Imigrasi Tanjungbatu. Dia mengatakan, sampai saat ini sudah sekitar 9,045 paspor telah diterbitkan melalui mesin APM.

"Kita berharap kedepan kita memiliki anggaran agar dapat menambah mesin APM untuk di Kecamatan dan bisa juga di Disdukcapil," katanya.

Beberapa waktu lalu mesin APM baru saja di pamerkan di Kemenkumham, dan mendapat antusias yang baik. "Beberapa waktu lalu APM telah dipamerkan dan mendapat antusias yang besar," katanya.

Editor: Dardani