Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Remaja Putri Palestina Ini Jadi Simbol Perlawanan Anti Israel
Oleh : Redaksi
Rabu | 03-01-2018 | 18:50 WIB
Jadi-simbol-perlawanan-anti-Israel.jpg Honda-Batam
Ahed Tamimi bei Ramallah remaja Palestina simbol perlawanan anti penjajahan Israel (Reuters/A. Awad)

BATAMTODAY.COM, Palestina - Ahed Tamimi remaja putri Palestina berusia 16 tahun yang menempeleng serdadu Israel dan kisahnya viral di medsos diajukan ke pengadilan. Remaja putri ini jadi simbol perlawanan terhadap Israel di Tepi Barat Yordan.

Ahed Tamimi (16) diajukan ke pengadilan militer Israel di Tepi Barat Yordan dan didakwa dengan 12 tuduhan. Penahanan remaja putri Palestina itu di sel polisi setempat juga berdasar perintah pengadilan Israel agar diperpanjang seminggu.

Tuduhan militer Israel antara lain: melakukan aksi kekerasan kepada aparat keamanan, mengancam tentara, melempar batu dan melakukan penghasutan.

Remaja putri Palestina berambut pirang dan mata biru ini, bersama sepupunya ditangkap aparat keamanan Israel di desanya Nabi Saleh di Ramallah pada tanggal 19 Desember 2017. Saat aksi penangkapan, Tamimi melawan dan melakukan konfrontasi dengan dua tentara Israel bersenjata lengkap. Rekaman video saat ia menampar dan meninju seorang tentara Israel jadi viral di media sosial.

Dalam video terlihat, Ahed Tamimi menendang dan meninju seorang serdadu Israel bersenjata lengkap. Kedua serdadu saat diserang bersikap pasif dan tidak melawan dan kemudian mundur, setelah ibu Ahed melontarkan argumen. Kini Ahed, sepupunya yang berusia 20 tahun, Nur dan ibunya Nariman diajukan ke pengadilan dengan tuduhan melakukan penghasutan untuk "serangan teroris".

Ikon perlawanan anti Israel

Aksi berani remaja putri Palestina berusia 16 tahun itu memicu kontroversi. Di kawasan Palestina di Tepi Barat Yordan, Ahed Tamimi dipuji dan dijadikan simbol dan pahlawan dari perlawanan terhadap pendudukan Israel atas kawasan Palestina itu.

Ahed Tamimi terkenal di kawasannya sebagai bersikap keras melawan pendudukan Israel. Remaja putri ini di tahun-tahun sebelumnya juga berkali-kali melakukan aksi perlawanan aparat keamanan Israel.

Antara lain pada tahun 2015 dengan aksi berani mati, mencegah penangkapan adiknya Muhammad Tamimi (ketika itu 12 tahun) yang patah tangannya dalam aksi protes menentang pendudukan Israel di Ramlaah. Tamimi juga terkenal dengan aksinya melempari batu pada kendaraan warga Israel yang melintas.

Terkait insiden tersebut, pihak Israel memuji serdadunya yang bersikap menahan diri terhadap serangan Ahed Tamimi. Sebaliknya Tamimi dikecam sebagai provokator pemicu kekerasan.

Sumber: DW
Editor: Udin