Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kenali Penyebab Air ATB Keruh di Tempat Anda

Air Bersih Produksi ATB Sudah Sesuai Standar WHO
Oleh : CR-17
Kamis | 28-12-2017 | 19:38 WIB
Cek-air-ATB.jpg Honda-Batam
Petugas ATB Batam melakukan pengecekan kadar air (Foto: ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Air bersih yang diproduksi PT Adhya Tirta Batam (ATB) sebelum didistribusikan ke pelanggan, dapat dipastikan sudah sesuai standar World Health Organization (WHO) dan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes RI).

Berdasarkan standar dan aturan yang telah ditetapkan tersebut, tentunya air bersih yang dikirim ke pelanggan tetap terjaga kualitasnya yakni bebas dari segala macam bakteri maupun unsur mikroorganisme.

Namun air bersih yang diterima pelanggan melewati jalur perpipaan yang terkadang mengalami kekeruhan atau tidak jernih, khususnya pada saat tertentu. Sehingga hal tersebut banyak dikeluhkan oleh pelanggan ke bagian pelayanan ATB.

"Dalam memproduksi air, ATB sudah sesuai standar dari pemerintah. Air keruh yang ada di tempat pelanggan bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti adanya pekerjaan perbaikan pipa transmisi atau distribusi hingga adanya pekerjaan di area Instalasi Pengolahan Air (IPA). Jadi bukan dari hasil produksi di instalasi," ujar Enriqo Moreno, Corporate Communication Manager ATB, Kamis (28/12).

Seperti adanya pekerjaan penggantian pipa distribusi di kawasan Batu Aji yang di lakukan beberapa waktu lalu misalnya, usai pekerjaan dilakukan, pelanggan di kawasan tersebut menerima suplai air dengan kualitas yang menurun atau air menjadi sedikit keruh. Padahal pekerjaan tersebut dilakukan untuk menguatkan suplai ke pelanggan di kawasan sekitar.

"Faktor air keruhnya berasal dari pekerjaan pipa. Terkadang saat pekerjaan, air keruh terbawa masuk sampai ke jaringan pipa pelanggan. Jadi bukan air keruh yang berasal dari tempat air diproduksi. Air keruh akibat dari pekerjaan pipa hanya bersifat sementara saja, nanti akan normal kembali," tegas Enriqo

Selain adanya pekerjaan kebocoran pada pipa distribusi, secara berkala pihak ATB melakukan perawatan di area IPA. Kondisi ini juga akan berdampak pada keruhnya suplai yang diterima pelanggan.

Begitu juga saat adanya pekerjaan yang direncanakan, seperti penguatan jaringan pipa pelanggan, perubahan jalur pipa transmisi, secara tidak langsung akan menyebabkan kualitas air jadi terganggu.
 
"Gangguan listrik menyebabkan berhentinya operasional IPA sementara waktu, hal tersebut juga menyebabkan kualitas air jadi menurun. Setelah berproduksi kembali, pipa-pipa yang kosong saat dialiri air dengan tekanan tinggi bagian dalam pipa akan tergerus dan terbawa ke pelanggan," ujarnya.

Terlepas dari air keruh yang diterima sebagian kecil pelanggan, pengujian tidak hanya dilakukan sebatas pada air bersih saja. ATB juga melakukan pengujian air baku dan air limbah di laboratorium pengujian air. Hal ini untuk memastikan tingkat kesesuaian dengan persyaratan Peraturan Menteri Kesehatan no 492 tahun 2010.

Pengujian itu sendiri dilakukan ke semua parameter yang sudah ditentukan dari Permenkes tersebut, yaitu pengujian Fisika, Kimia dan Mikrobiologi. Sebelum diproduksi, kualitas air baku di dalam waduk tetap dilakukan pengujian oleh bagian produksi ATB.

"Hal yang terpenting adalah, ATB mampu memproduksi air sesuai dengan aturan dari Permenkes tersebut. ATB juga melakukan 4400 pengujian per bulan dari 750 sample air. Kita juga melakukan pengujian berapa sisa klorin yang ada dan levelnya digunakan oleh produksi untuk membunuh bakteri," jelasnya.

Editor: Udin