BATAMTODAY.COM, Jakarta - Pabrikan lokal menjadi pemain yang memberikan harga agresif di pasar ponsel entry level. Smartfren, Evercoss tercatat rajin memberikan tawaran ponsel di segmen ini.

Namun Xiaomi yang baru saja secara resmi menyebut Indonesia menjadi fokus bisnisnya tiba dengan harga yang tak kalah kompetitif.

Bagi pengguna yang saat ini sedang bingung memilih perangkat terbaik di bawah Rp1 jutaan, berikut tiga ponsel masing-masing dari Smartfren, Evercross dan Xiaomi yang bisa menjadi pertimbangan.

Smartfren Andromax B

Bagi pengguna yang hobi video call dan voice call melalui aplikasi chat, Andromax B dengan kemampuan 4G LTE Advanced bisa menjadi pilihan. Ponsel yang dibanderol Rp. 749.000 ini sudah dibekali VoLTE sehingga video call akan lebih stabil, telepon tersambung cepat dengan suara jernih dan diklaim bisa mengirim gambar HD.

Smartfren juga mengklaim ponsel itu memiliki kebolehan suara berkat Snapdragon Audio . Pengguna bisa mengatur suara sesuai selera berkat fitur equalizer.

Andromax B punya dual SIM GSM yang didukung prosesor Snapdragon 210 Quad Core 1.1 GHz Processor Cortex A7. Namun memori internalnya masih terhitung kecil dengan kapasitas 1GB dan ROM 8GB. Kapasitas kecil RAM tak memungkinkan pengguna menjalankan terlalu banyak aplikasi.

Baterai perangkat ini juga sangat kecil yakni 1950mAh meski Smartfren mengupayakan efisiensi penggunaan baterai dengan memberikan fitur Smart Data Optimizer. Ponsel ini berjalan dengan Android Marshmallow.

Layarnya 4,5 inci dengan teknologi IPS LCD dengan fitur SVI. Sementara di divisi kamera, Andromax memiliki kamera depan 5.0 MPix (FF) dengan lensa wide angle dan kamera belakang 5.0 MPix (AF) BSI-CMOS dengan LED Flash.

Evercross Genpro X

Ponsel yang satu ini dirilis pada awal 2017 silam secara online dengan harga Rp900 ribu. Genpro X sudah mengusung fitur fingerprint, LTE dan VoLTE yang membuatnya cukup bagus bagi pengguna ponsel pemula.

Genpro X juga mendukung dual SIM dan prosesor Qualcomm Snapdragon 212 Quad-core 1.3 GHz Cortex-A7. RAM-nya lebih besar dengan kapasitas 2Gb dan RAM 16GB ditambah microSD 256GB.

Baterainya berkapasitas 2650 mAh dan berjalan dengan Android Marshmalow. Ukuran layarnya cukup lega dengan ukuran 5 inci berteknologi IPS LCD Capacitive Touchscreen, 16M colors.

Di sisi kamera, pengguna difasilitasi dengan lensa swafoto 8 MP dan kamera utama 13 MP yang sudah dilengkapi LED Flash dan Autofocus. Kamera utamanya bisa merekam video yang beresolusi 1080 piksel.

Xiaomi Redmi 5A

Ponsel yang baru saja dirilis Xiaomi ini sejatinya berada di kelas Rp1 jutaan ke atas. Namun berkat kerjasama perusahaan asal China itu dengan beberapa perusahaan di Indonesia, Redmi 5A dijual seharga Rp999 ribu per 27 Desember 2017.

Kelebihan Xiaomi Redmi 5A berada pada prosesor Qualcomm Snapdragon 425 quad-core 1,4GHz. Ponsel ini juga didukung RAM 2GB dan kapasitas penyimpanan internal 16GB.

Lihat juga: Lebih Murah dari China, Xiaomi Redmi 5A Dijual Rp999 Ribu
Ponsel ini ditenagai baterai berkapasitas cukup mumpuni 3.000mAh. Dia beroperasi dengan antarmuka terbaru Xiaomi, MIUI9, yang juga berbasis Android Nougat.

Jika dibanding ponsel lain di kelasnya, Xiaomi memasang lensa yang lebih besar 13MP di belakang dan 5MP. Kamera utamanya dilengkapi teknologi PDAF sehingga memungkinkan untuk menangkap objek gambar yang bergerak.

Layarnya berukuran 5 inci dengan teknologi IPS LCD. Pengguna juga diberi pilihan untuk menggunakan mode membaca di mana ketajaman tulisan akan ditingkatkan, dan juga mode malam di mana cahaya biru dikurangi untuk kenyamanan mata.

Rekomendasi

Dari segi spesifikasi, Xiaomi memimpin klasemen di ponsel dengan harga kurang dari sejuta dengan Snapdragon 425 quad-core 1,4GHz miliknya. Sebab, rata-rata prosesor ini dimiliki oleh ponsel dengan harga Rp1 sampai Rp2 juta.

Prosesor serupa dimiliki oleh ponsel dari Xiaomi Note 5A, Xiaomi Note 4A dan Wiko View. Namun Note 5A dibanderol Rp 1,5 juta. Note 4A dibanderol Rp1,2 juta dan Wiko View Rp2,8 juta.

Sebelumnya Xiaomi mengklaim bahwa perusahaan tidak mengambil untung dari produk ponsel sehingga harga produk bisa setengah lebih murah dibanding pabrikan lain.

Perbedaan harga ini tentu dipengaruhi beberapa faktor lain seperti kapasitas penyimpanan, layar, kapasitas baterai, dan kamera.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Dardani