Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kementan Luncurkan Aplikasi untuk Pasarkan Hasil Pertanian
Oleh : Redaksi
Sabtu | 23-12-2017 | 11:38 WIB
toko-tani.jpg Honda-Batam
Aplikasi untuk pasarkan hasil pertanian. (screenshot Google Play Store)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Kementerian Pertanian meluncurkan aplikasi e-commerce business to business yang memungkinkan transaksi antara Toko Tani Indonesia (TTI) sebagai distributor, dengan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) sebagai produsennya.

Aplikasi dengan tajuk Toko Tani Indonesia tersebut kini telah bisa diunduh oleh masyarakat melalui layanan aplikasi Android, Google Play Store.

"Ini adalah pilot project yang kita adakan untuk wilayah Jabodetabek. Kalau sukses, kita akan duplikasi program ini ke daerah lain," ujar Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan, Agung Hendriadi, di TTI Center, Jakarta, Jumat, 22 Desember 2017.

Agung mengatakan, nantinya aplikasi tersebut dapat memungkinkan pihak TTI untuk membeli 11 bahan pokok dari Gapoktan dengan harga di bawah rata-rata harga pasar. Adapun barang yang dijual di aplikasi tersebut merupakan bahan pokok berkualitas medium yang diperuntukkan bagi kalangan masyarakat kelas menengah ke bawah.

Agung berujar, Kementan juga telah menggandeng Bank BRI untuk memfasilitasi sistem pembayaran dalam aplikasi tersebut. "Kalau ada pemesanan dari TTI, BRI bisa mendahului pembayaran kepada Gapoktan," ujar Agung.

Nantinya, kata Agung, BRI akan mengenakan skema kredit lunak atas transaksi tersebut.

Kepala Divisi Pengembangan Bisnis Mikro BRI Sony Harsono mengatakan, pihaknya akan memfasilitasi sistem pembayaran di aplikasi TTI secara tertutup. "Asalkan kedua pihak, baik TTI maupun Gapoktan, memiliki rekening BRI," ujar Agung.

Agung berujar, hingga kini telah terdapat 2.344 Toko Tani Indonesia yang telah beroperasi di seluruh Indonesia. Barang yang dijual di toko yang dikelola langsung oleh Kementerian Pertanian tersebut dipasok dari 849 Gapoktan.
"Tahun depan kita akan tambah 1000 TTI, dan 500 Gapoktan di seluruh Indonesia," ujar dia.

Sumber: Tempo.co
Editor: Gokli