Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

BI Prediksi Ekonomi Kepri Pada Tahun 2018 Tumbuh 4,2 Persen
Oleh : Irwan Hirzal
Kamis | 21-12-2017 | 17:02 WIB
Kepala-BI-Kepri1.gif Honda-Batam
Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Provinsi Kepri, Gusti Raizal Eka Putra. (Foto: Irwan)

BATAMTODAY.COM, Batam - Mencermati perkembangan perekonomian global, nasional yang selalu mengalami peningkatan. Pada tahun 2018 perekonomian Provinsi Kepri akan mengalami pertumbuhan sebesar 4,2-4,6 persen.

Kepala Kantor Perwakilan BI Kepri, Gusti Raizal Eka Putra mengatakan dengan seiringnya kolaborasi dan sinerji antara Badan Pengusahaan (BP) Batam bersama Pemerintah Kota (Pemko) Batam. Pertumbuhan ekonomi Kepri akan mengalami peningkatan.

"Ekonomi Kepri akan tumbuh pada 2018 berkisaran 4,2 persen sampai 4,6 persen. Dengan didukung kolaborasi dan sinerji sesama instansi. Perbaikan harga komoditas, investasi yang tinggi, program pembangunan Pariwisata. Kami ingin Perekonomian Kepri kembali diatas bertumbuhan nasional," ujar Gusti Kamis (21/12/2017) dalam kegiatan pertemuan tahunan Bank Indonesia Provinsi Kepri, Kamis (21/12/2017).

Karena beberapa usulan proyek strategis seperta pembangunan Jembatan Batam-Bintan, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tamung Sauh, Pengembangan Pelabuhan Batu Ampar, Pengembangan dan modermsasi Sarana Bandara Hang Hadim.

KEK Pulau pariwisata di Kapupaten Anambas dan Asam di Kabupaten Karimun, KEK Galang Batang di Kabupaten Bintan, KEK pariwisata di Kepulauan Anambas dan KEK Industri Perikanan di Natuna, membuat peningkatan perekonomian Provinsi Kepri.

"Pembangunan bandara di Bintan dan fasilitas MRO Garuda lndonesia, perlu dipercepat eksekusinya dan kami yakini mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Kepri ke depan," ujarnya.

Selain itu, faktor-faktor lain yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi Kepri yakni investasi yang diperkirakan tetap tumbuh terutama pada investasi bangunan. Program Pemerintah Kota Batam untuk mendorong perekonomian Batam dengan fokus utama di sektor pariwisata dan pengembangan pulau-pulau terluar.

Selain itu pemutihan sektor utama yaitu industri pengolahan dapat ditopang melalui restrukturisasi industri, contohnya dengan menggabungkan perusahaan- perusahaan shipyard berskala kecil agar lebih efisien dan memiliki kapabilitas lebih baik untuk memenuhi permintaan.

"Kami Juga mendukung penuh rencana BP Batam untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Batam sebesar 7 persen dengan salah dengan menjadikan Batam sebagai pusat logistik yang bertujuan untuk mengefisiensikan arus lalu lintas serta rencana BP Batam menghujudkan 2018 sebagai tahun pariwisata batam," pungkasnya.

Editor: Yudha