Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kelangkaan BBM di Batam

Antri Berjam-jam Demi Dapatkan BBM
Oleh : Hendra Zaimi/Dodo
Senin | 12-12-2011 | 16:56 WIB
metrotrans-antri.gif Honda-Batam

Antrian kendaraan mendapatkan BBM di SPBU Aviari. (Foto: Hendra).

BATAM, batamtoday - Antrian panjang kendaraan bermotor di SPBU untuk mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) sudah menjadi tak asing di Batam. Masyarakat harus rela ngantri berjam-jam demi mendapatkan premium atau solar agar kendaraan yang mereka tidak mogok guna menunjang aktivitas bekerja.

Pantauan batamtoday di beberapa SPBU di Batam, mulai dari Tanjung Uncang, Batuaji, Sekupang, Tiban, Baloi, Batam Centre, Sei Panas, Bengkong, Seraya hingga Batu Ampar antrian panjang untuk mendapatkan BBM tiada henti-hentinya terjadi. Bahkan masyarakat harus rela berpanas-panasan di terik matahari agar mendapatkan BBM.

Tidak sampai di situ saja, antrian panjang tersebut bahkan sampai membuat kemacetan di beberapa ruas jalan utama di Batam. Untuk mengatasi hal tersebut pihak kepolisian harus terjun ke beberapa titik antrian di SPBU, seperti halnya tampak di SPBU Baloi Kolam dan SPBU depan Hotel Batam Centre.

"Saya ngantri hampir satu jam untuk mendapatkan solar, demi ngantri di SPBU saya harus merelakan langganan saya ditarik orang lain," ujar Heri, sopir metro trans kepada batamtoday di SPBU Sei Panas.

Tidak hanya kendaraan yang hendak mengisi solar yang mengeluh, kendaraan roda dua pun harus rela mengantri panjang untuk mendapatkan premium. Antrian ini bisa mencapai panjang lebih kurang 50 meter di setiap SPBU di Batam.

"Biarlah panas-panasan demi dapat bensin, kalau tidak ngantri tidak bisa pergi kerjan," kata Lani, warga Pelita yang mengantri di SPBU Baloi Kolam.

Selain itu bagi mereka yang tidak sabar mengantri lama di SPBU, para pemilik kendaraan ini banyak yang pulang untuk mengambil botol atau jirigen agar dapat membeli BBM tanpa harus mengantri lama. Pemandangan itu dapat dilihat di SPBU Sei Panas.

"Lama sekali ngantri di sini, jadi terpaksa beli pakai botol biar tak lama ngantrinya. Tapi beli pakai botol dibatasi dan cuma beli Rp20 ribu saja," kata Jono, warga Bengkong kepada batamtoday.

Masyarakat Batam berharap agar kelangkaan BBM ini semoga cepat dapat teratasi oleh pihak berwenang dalam hal ini Pertamina, sebab jika sampai begini terus bisa menghambat aktivitas masyarakat Batam dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari.

"Mudah-mudahan kelangkaan BBM ini cepat berakhir, tak mungkinlah harus ngantri terus setiap hari seperti ini. Pemerintah harus cepat turun tangan dan jangan sampai bikin warga marah nantinya," harap Jono.