Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Hutan Lindung Sungai Pulai sudah Rusak Parah, Dinas LHK Kepri Baru Mau Mulai Sosialisai
Oleh : Syajarul Rusydy
Rabu | 29-11-2017 | 09:14 WIB
menunjuk-hutan-pulai-yang-gundul.jpg Honda-Batam
Anak kecil sedang menunjuk posisi hutan yang dibabat habis (Foto: Syajarul Rusydy)

BATAMTODAY.COM, Bintan - Rusaknya Hutang Lindung Sungai Pulai bukan rahasia umum lagi. Pasalnya, letak kerusakan hutan itu tepat di belakang plang larangan untuk merusak hutan, serta berdekatan dengan jalan yang menghubungkan antara Kijang dan Gesek.

Namun sayangnya, hutan lindung yang berada di wilayah Kelurahan Gunung Lengkuas, Kecamatan Bintan Timur itu, seakan tidak mendapat perhatian dari dinas terkait, dalam hal ini Dinas Lingkuang Hidup dan Kehutanan (LHK) Kepri. Sehingga pembabatan hutan di situ tidak pernah mendapat tindakan dari petugas.

Padahal dalam plang hutan tersebut sudah jelas tertulis, tindak pidana ilegal loging menurut Undang Undang no 41 tahun 1999 tentang kehutanan, dirumuskan dalam Pasal 50 dan ketentuan pidana diatur dalam Pasal 78. Yang menjadi dasar adanya perbuatan ilegal loging adalah karena adanya kerusakan hutan.



Terkait kerusakan Hutan Lindung Sungai Pulai, Kepala LHK Kepri, Yerri Suparna, kepada BATAMTODAY.COM mengatakan bahwa pihaknya akan menyosialisasi terlebih dahulu, karena yang melakukan pembabatan itu juga masyarakat.

"Kita sosialisai, modelnya pendekatan kepada masyarakat. Masyarakat itu orang kita juga, jadi sosialisaikan ke mereka satu per satu agar mau merawat hutan. Mereka mau tinggal di situ silakan saja, asal dirawat," kata Yerri usai kegiatan menanam pohon di Hutan Lindung Sungai Pulai, Selasa (28/11/2017).



Saat disinggung masalah ruli-ruli yang berdiri di dalam kawan hutan lindung itu, pihaknya akan inventarisasi terlebih dahulu. Namun apabila mereka merusak hutan maka pihaknya akan menyuruh ke luar. Namun jika mereka ingin mengelola, dipersilakan.

"Insya Allah kita inventarisasi terlebih dahulu, kalau mereka merusak kita akan suruh mereka ke luar. Tapi jika mereka ingin mengelola, silakan saja," sebut Yerri.

Pantauan BATAMTODAY.COM di lapangan, Hutan Lindung Sungai Pulai yang dulunya rindang dengan pepohonan besar, kini gersang dan nyaris tak terlihat lagi. Bangunan-bangunan mungil yang berbahan beton, tampak kokoh berdiri, serta semakin hari pelebaran lahan juga kian terlihat.

Editor: Udin