BATAMDTODAY.COM, Bintan - Palang Merah Indonesia (PMI) Bintan berhasil membawa orang gila, yang selama ini berkeliaran di Kijang, Kecamatan Bintan Timur (Bintim). Untuk diberikan perhatian khusus, agar tidak lagi lontang lantung dijalanan.

Koordinator PIM Bintan, Aspahani kepada BATAMTODAY.COM mengatakan bahwa pihaknya bersil membawa orang gila itu, kemarkas PMI yang beralamat, di Jalan Nusantra KM 20 Kijang, Kelurahan Sei Lekop, pada Jumat (24/11/2017) sekitar pukul 15.30 kemari.

"Setelah berhasil kita jaring, kemudian dibawa ke sini (Markas PMI), untuk dirapikan. Dalam artian, dikenakan baju dan dibersihkan, serta dipotongkan rambutnya," ujar Aspahani saat ditemui di Markas PMI Bintan, Senin (27/11/2017).

Untuk selanjutnya, Aspahani berharap ada perhatian khusus oleh pemerintah, dalam hal ini Dinas Soaial (Dinsos) Bintan. Karena untuk biaya oprasional, merawat orang gila ini terbilang bisar. Sementara, selama ini hanya menggunakan swadaya dari anggota PMI dan masyarakat.

"Kami berhapa setelah ini, ada perhatian khusus dari pemerintah, karena untuk merawat mereka (orang gila) tidak mampu anggaran kami. Namun kalau untuk biasa tenaga kami serta mengurus, kami siap," kata Ashapani.

Sejauh ini, suda ada tiga orang gila yang dirawat oleh PMI Bintan, antaranya, Junaidi, Agus dan Mio.

"Pak Mio ini sudah 3 tahun bersama kita, dia sudah bisa berkembun, denga menanam pohon ubi. Sementar untuk Junaidi dan Agus rajin memebersihkan perkarangan Markas PMI," tutur Aspahani.

Junaidi, atau akrab disapa Junai ini, meski jiwanya terganggu, namun dia masih bisa berkomonikasi. Dengan menjawab pertanyaan pertanyaan yang ringan ringan.

"Betah, enak disini. Ade yang rawat," kata Junai saat ditanyai BATAMTODAY.COM, terkat keberadaannya di Markas PMI Bintan.

Junai mengaku, selama ini dia memeiliki keluarga, dan tinggal bersama keluarganya, yang beralamat di Tokojo, Kelurahan Kijang Kota. Namun dia lebih senang menghabiskan hari harinya di jalan. Bahkan nyaris tidak pernah pulang kerumah. "Tinggal di Tokojo, saya tak pernah pulang. Keluar aja," kata Junai.

Editor: Dardani