Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Rakyat Sudah Rayakan Kejatuhannya, Mugabe Malah Batal Mundur
Oleh : Redaksi
Senin | 20-11-2017 | 08:12 WIB
Pemimpin-Zimbabwe-Robert-Mugabe.jpg Honda-Batam
Hak atas foto AFP

BATAMTODAY.COM, Zimbabwe - Pemimpin Zimbabwe Robert Mugabe bersumpah untuk tetap berkuasa, meski partai yang berkuasa sudah mengultimatumnya dan rakyat sudah merayakan kejatuhannya.

Dalam sebuah pidato yang disiarkan langsung televisi, Mugabe mengatakan bahwa dia akan memimpin kongres partai yang berkuasa, Zanu PF, bulan Desember.

Padahal sehari sebelumnya, Partai Zanu-PF telah memecat Mugabe sebagai ketua partai, dan memberinya waktu kurang dari 24 jam untuk mengundurkan diri sebagai presiden, atau dipecat melalui pemakzulan.

Cengkeraman Mugabe atas kekuasaan telah melemah sejak militer turun tangan hari Rabu lalu, berturut-turut mengenai siapa yang seharusnya menggantikannya.

Krisis tersebut dimulai ketika presiden berusia 93 tahun itu memecat wakilnya, Emmerson Mnangagwa, dua pekan yang lalu. Tentara melihat pemecatan itu sebagai upaya Mugabe untuk menjadikan isterinya, Grace, sebagai penggantinya.

Mugabe berubah pikiran?

Tentara kemudian mengambil alih sejumlah gedung pemerintah, dan menempatkan Mugabe dalam tahanan rumah, namun mereka menyangkal melakukan kudeta.

Rakyat mulai merayakan berakhirnya kekuasaan Mugabe, terlebih setelah partai yang berkuasa, Zanu PF, memecat sang pemimpin dan mengultimatumnya untuk mundur dalam 24 jam, jika tak ingin dipecat.

Karenanya massa berkumpul di Harare untuk menyaksikan pidato terbaru Mugabe tersebut, dengan perkiraan bahwa Mugabe akan mengumumkan pengunduran dirinya.

Sebaliknya, dengan diapit oleh para jenderal militer, dia mengatakan "kongres (partai yang berkuasa, Zanu-PF) akan berlangsung dalam beberapa minggu dan saya akan memimpin prosesnya."

Presiden Mugabe mengakui adanya kritik dari Zanu-PF, militer dan publik, dan menekankan perlunya mengembalikan Zimbabwe kepada keadaan normal.

"Apapun pro dan kontra dari bagaimana tentara melakukan operasi mereka, saya, sebagai panglima tertinggi, menyadari kecemasan mereka," katanya, mengacu pada langkah militer minggu lalu untuk mengambil alih stasiun penyiaran.

Menurut Editor BBC Afrika, Fergal Keane, dilihat dari situasinya, kemungkinan Mugabe awalnya setuju untuk mengundurkan diri, namun kemudian berubah pikiran.

Apa yang akan terjadi selanjutnya?

Sebelumnya pada hari Minggu itu, mantan wakil presiden yang dipecat Mugabe, Emmerson Mnangagwa dilantik sebagai pemimpin baru Zanu-PF dan calon presiden untuk pemilihan umum 2018.

Pada rapat partai hari itu, istri Mugabe yang berusia 52 tahun, Grace, diusir, bersama sejumlah pejabat senior lainnya.

Tidak jelas bagaimana Robert Mugabe akan dapat memimpin kongres Zanu-PF bulan depan, setelah ia dpecat sebagai pemimpin partai.

Para pengurus partai biasanya secara resmi diputuskan di kongres dan Emmerson Mnangagwa dapat mengambil alih kepemimpinan negara secara resmi saat itu.

Mnangagwa, mantan kepala keamanan negara, dijuluki 'buaya' karena kelihaian dan kelicinannya dalam berpolitik. Dia meloloskan diri dari Zimbabwe setelah dipecat dua minggu yang lalu, namun dilaporkan sudah kembali.

Bagaimana reaksi di Zimbabwe?

Pemimpin Asosiasi Veteran Perang yang berpengaruh di Zimbabwe, yang dulu mendukung Mugabe tapi sekarang menuntut pengunduran dirinya, mengatakan kepada AFP bahwa mereka akan menyerukan unjuk rasa lebih lanjut.

"Pidato itu tidak terkait dengan kenyataan. Kami akan melakukan pemakzulan dan akan menyerukan orang kembali ke jalanan," kata Chris Mutsvangwa.

Pemakzulan presiden akan membutuhkan mayoritas dua pertiga suara di kedua majelis parlemen Zimbabwe, yang dijadwalkan akan bersidang pada hari Selasa (21/11).

Partai oposisi MDC-T telah mencoba untuk menggulingkan Mugabe sebelumnya, namun gagal. Dan kali ini partai yang berkuasa yang memiliki kursi mayoritas di kedua majelis, kemungkinan akan meentang Mugabe pula.

Pemimpin oposisi Morgan Tsvangirai mengatakan bahwa dia 'dibuat bingung' oleh pidato presiden.

"Dia sedang melakukan suatu permainan. Dia telah mengecewakan seluruh bangsa," katanya kepada kantor berita Reuters.

Mugabe telah memimpin Zimbabwe selama 37 tahun, sejak negeri itu memperoleh kemerdekaan dari Inggris pada tahun 1980.

Sumber: BBC
Editor: Udin