Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kala Komunikasi Lukita Selamatkan Dua Ribu Jiwa
Oleh : Saibansah
Jumat | 17-11-2017 | 20:20 WIB
pwi_kepri_dan_ketua_bp_batam.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Kepala BP Batam Lukita Dinarsyah Tuwo bersama dengan Pengurus PWI Kepri. (Foto: Humas BP Batam)

DUA RIBU karyawan yang nasibnya di ujung tanduk, terselamatkan hanya karena komunikasi. Ya, komunikasi yang dilakukan Lukita Dinarsyah Tuwo saat baru menjabat Kepala BP Batam. Komunikasi macam apa yang dilakukannya? Berikut catatan pertemuan pengurus PWI Kepri, termasuk wartawan BATAMTODAY.COM, Saibansah Dardani, dengan Lukita.

Sebuah perusahaan asing di Batam, sistem company, tak punya pilihan. Mereka harus mengantongi izin impor garam kalau tak mau kegiatan produksinya berhenti total. Padahal, kapal pembawa garam impor itu sudah sandar di pelabuhan Batam.

Lukita tak mau, ketika dirinya baru saja dilantik, sudah ada perusahaan asing yang hengkang dan menyebabkan dua ribu penganggur baru. Itu tidak boleh terjadi. Maka, komunikasi aktif pun dilakukan dengan sejumlah pejabat di Jakarta.

"Kalau tidak mengantongi izin impor, PT Ciba itu akan tutup. Mereka itu sister company, dengan mudah headquarter mereka akan memindahkan," tutur Kepala Batam Lukita Dinarsyah Tuwo, Jum'at (17/11/2017).

Sebagai komandan baru BP Batam, Dr Ir Lukita Dinarsyah Tuwo MA sangat memahami filosofi 'the power of communication'. Bahkan, pria kelahiran Bandung, Jawa Barat, 25 September 1961, ini telah belajar dari kegagalan pendahulunya, Hatanto Reksodiputro.

Termasuk, bagaimana masyarakat Batam telah memberi Hatanto stigma sebagai Kepala BP Batam yang skill komunikasinya buruk.

"Kami ingin membangun komunikasi dengan semua pihak, termasuk dengan media. Karena itu, kami segera akan membangun media center. Di situ akan kami siapkan fasilitas, seperti komputer, laptop, wifi," tuturnya.

Lukita tidak ingin lagi terjadi kebuntuan akses informasi. Bahkan, kebijakan strategis yang akan diambilnya pun, akan dikomunikasikan terlebih dahulu kepada stakeholder dan publik.

"Kalau disuruh memilih, BP Batam tetap powerful tapi Batam rusak dan power BP Batam dikurangi, tapi Batam berkembang, saya akan pilih Batam berkembang," tegasnya.

Karena itulah, Lukita yang didampingi oleh Direktur Promosi Investasi dan Humas, Andi Antono, juga menegaskan, pihaknya akan menyerahkan sejumlah aset yang tidak memiliki kaitan dengan tugas pokok dan fungsi BP Batam itu kepada Pemerintah Kota Batam.

Itu juga karena komunikasi yang dibangun Lukita dengan Walikota Batam H. Muhammad Rudi saat ini sangat mesra. Beda jauh dengan gaya komunikasi yang dibangun oleh mantan Kepala BP Batam Hatanto Reksodiputro dan timnya.

Kemudian, belajar dari kebuntuan akses informasi BP Batam dengan pers selama ini, Lukita menegur Direkturnya Andi Antono untuk memperbaiki komunikasinya dengan media. "Tolong Pak Andi diperbaiki komunikasi dengan media ya," tegasnya lagi.

Dalam pertemuan satu jam lebih itu, Lukita juga mengungkapkan sejumlah rencana masuknya investasi sebesar Rp 2 triliun. Investasi ini akan menjadi 'pecah telur' masuknya modal asing ke Batam di era kepemimpinannya.

Tampaknya, dengan gaya komunikasi yang dibangun Lukita, target pertumbuhan ekonomi Batam sebesar 7 persen dalam dua tahun mendatang, tidaklah mustahil. "Saya sudah bertemu dengan berbagai kalangan, termasuk pengusaha. Mereka mengatakan target tujuh persen itu mudah, karena selama ini mereka tahan diri, tak investasi," tuturnya.

Tentu saja, dengan satu syarat mutlak, Lukita harus didampingi oleh Direktur Humas yang komunikatif, mengerti ilmu komunikasi publik dan piawai dalam menyampaikan program-program BP Batam serta keberhasilannya. Tanpa itu, lihat saja sendiri!

Editor: Dardani