Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kunjungi Filipina, Trump Beri 27 M untuk Perang Narkoba Kontroversial Duterte
Oleh : Redaksi
Jum\'at | 17-11-2017 | 10:02 WIB
trump-dan-dturte.gif Honda-Batam
Presiden Donald Trump tak membahas pemberian bantuan ini saat bertemu dengan Presiden Rodrigo Duterte di sela KTT ASEAN di Filipina. (Reuters/Jonathan Ernst)

BATAMTODAY.COM, Filipina - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memberikan dana sebesar US$2 juta atau setara Rp27 miliar untuk membantu operasi perang narkoba kontroversial yang digencarkan oleh pemerintahan Presiden Filipina, Rodrigo Duterte.

"Trump mengumumkan US$ juta untuk mendukung program pemberantasan narkoba di Filipina," demikian pernyataan resmi Gedung Putih yang dikutip Philstar, Kamis (16/11).

Pernyataan ini dirilis pada Selasa (14/11) malam, setelah Trump kembali dari Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN di Filipina, di mana dia mengadakan pertemuan bilateral dengan Duterte.

Juru bicara kepresidenan Filipina, Harry Roque, mengatakan bahwa Trump seharusnya menyampaikan hal ini dalam pertemuan tersebut. Namun, Roque memastikan bahwa Filipina sangat mengapresiasi bantuan ini.

"Ini membuktikan bahwa presiden AS mendukung perang narkoba. Mengapa dia memberikan dua juta dolar untuk hal ini jika dia pikir ada yang salah dalam penerapannya?" katanya, sebagaimana dilansir Philstar.

Selama ini, kampanye ini menjadi kontroversi karena menewaskan sekitar 3.900 terduga pengedar narkoba tanpa proses peradilan yang jelas.

Isu ini pun menjadi sorotan tersendiri bagi para pemangku kepentingan di AS. Sebelumnya, sejumlah anggota parlemen AS mengkritik Trump karena tak menyinggung isu HAM terkait perang narkoba ini.

Roque mengatakan, kampanye perang narkoba ini memang dibahas dalam pertemuan antara Duterte dan Trump. Namun, dalam perbincangan itu Trump tak menyampaikan pandangan resminya.

"Trump tampak simpati dan tak memberikan posisi resmi terkait hal itu dan hanya menganggukkan kepala, mengindikasikan dia mengerti masalah dalam negeri yang dihadapi terkait narkoba," kata Roque.

Sumber: Philstar
Editor: Udin