Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Buronan Narkoba, Wakil Ketua DPRD Bali Ini Ditangkap di Kandang Sapi
Oleh : Redaksi
Jum\'at | 17-11-2017 | 09:50 WIB
wakil-ketua-DPRD-Bali.gif Honda-Batam
Wakil Ketua DPRD Bali Jero Gede Komang Swastika buron selama sepekan, sebelum diciduk polisi di sebuah kandang sapi (Sumber foto: BBC Indonesia)

BATAMTODAY.COM, Bali - Wakil Ketua DPRD Provinsi Bali, Jero Gede Komang Swastika, yang selama sepekan menjadi buronan terkait dugaan sebagai bandar narkoba, akhirnya diciduk di kandang sapi di sebuah desa.

Tim khusus Polda Bali berhasil menjejak keberadaan buronan istimewa ini di kediaman ibu kandungnya di Banjar Melinggih, Desa Payangan, Kabupaten Gianyar, dan kemudian menggrebek dan menangkapnya pada Senin malam (13/11) sekira pukul 22.30 Wita.

Jero Gede Komang Swastika adalah wakil rakyat dari Partai Gerindra, yang dipecat dari partainya sesudah ia menjadi buronan.

Kapolda Bali, Irjen Polisi Petrus Reinhard Golose mengatakan tim khusus Polda Bali yang dikawal oleh Brimob Polda Bali berhasil meringkus pria yang akrab Jero Jangol itu dalam sebuah peristiwa yang cukup unik.

"Dia kami tangkap di kandang sapi," terang Kapolda di Mako Brimob Polda Bali Jalan Raya Tohpati, Denpasar.

Kapolda Bali Petrus Golose menyebut, Jero Gede Komang Swastika alias Jero Janggol tidak melakukan perlawanan ketika ditangkap, namun ia menolak membeberkan rinciannya.

"Yang jelas, dia tidak melawan, waktu ditangkap di kandang sapi, tapi saya tidak akan menyampaikan kronologis," tambahnya seperti dilaporkan seorang wartawan bali.

Dia beralasan, rincian keberhasilan upaya mengungkap persembunyian buronan narkoba itu merupakan bagian dari taktik tim penyidik yang tidak bisa menjadi konsumsi publik.

Betapa pun, berdasarkan berbagai informasi, keberadaan Jero Jangol di kediaman ibunya diketahui dari informasi warga setempat.

"Ada warga yang melihat pria bertubuh besar masuk ke dalam rumah itu pada hari Minggu pukul 19.00 Wita," kata seorang warga. Lalu informasi itu dilaporkan kepada polisi. Petugas kemudian dikerahkan, dan menunggu waktu yang tepat untuk menggerebek rumah sang ibu, sampai kemudian berhasil diringkus aparat dan langusng dibawa ke Mako Brimob.

Kapolda mengaku, polisi selama ini mendapat hambatan dalam menangkap Jero Jangol 'karena ada orang-orang yang membantunya bersembunyi.'

Sementara Kapolresta Denpasar Hadi Purnomo mengatakan, sebelum penangkapan itu polisi juga sudah memeriksa orang tua dan kekasih gelap Jero Jangol.

"Kekasihnya berinisial A sudah kami periksa orang tuanya juga kami periksa untuk mencari keberadaannya," katanya.

Kapolda Bali, Petrus Golose mengatakan bahwa Jero Jangol ditahan di Mako Brimob untuk menjalani pemeriksaan intensif. Buronnya Jero Janggol menjadi buah bibir masyarakat Bali, setelah sebelumnya polisi menggerebek rumahnya Sabtu (4/11) pekan lalu.

"Dia adalah bandar besar, karena dia yang suplai narkoba ke masyarakat, yang tadinya tidak mengerti sabu jadinya mengerti," kata Kapolresta Denpasar Kombes Hadi Purnomo dalam jumpa pers di Mapolresta Denpasar, Senin (6/11) pekan lalu.

Dari rumah Jero Jangol waktu itu, polisi menyita dan menemukan dokumen transaksi narkotika jenis sabu. Polisi juga menyita puluhan paket sabu, senjata api, senjata tajam, dan uang belasan juta rupiah, serta menangkap lima tersangka. Namun yang empunya rumah yang merupakan wakil ketua DPRD berhasil lolos.

Ia diduga kabur dengan menggunakan tali dari sebuah kamar di lantai dua.

Sebelum penggrebekan Jero Janggol, istrinya, Dewi Ratna, sudah terlebih dahulu ditangkap pada Selasa (7/11) lalu.

Menurut polisi, Dewi Ratna mengaku sebagai pemakai narkoba dan mengetahui bisnis narkoba yang dijalankan suaminya.

Sumber: BBC Indonesia
Editor: Udin