Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Temuan Janin dalam Pempes di RSUD Karimun Jadi Viral di Media Sosial
Oleh : Wandy
Sabtu | 11-11-2017 | 19:27 WIB
Salah-satu-ruang-di-RSUD-M-Sani-Karimun.gif Honda-Batam
RSUD M Sani (Foto: Wandy)

BATAMTODAY.COM, Karimun - Mayat janin bayi berusia 4 bulan yang dibungkus dengan pempers dan dimasukkan ke dalam kantong plastik bening di media sosial Facebook Ardi Yansah, Sabtu (11/11/2017) menjadi viral.

"Sungguh tega dan keterlaluan dokter RSUD KARIMUN, ada seorang ibu yang sedang keguguran di rumah sakit RSUD KARIMUN, disuruh sama doktor untuk menanam sebuah hari2 dan sebuah pempes, ternyata ditemukan seorang bayi di dalam pempes yang disuruh doktor untuk ditanam. Kasus ini ditangani oleh pihak yang berwajib. Semoga doktor RSUD KARIMUN akan segera ditangkap, mohon disebarin ya teman," demikian petikan kalimat yang diunggah Ardi Yansah di group facebook Jual beli HP sekitar Tanjung Balai.

Menanggapi hal itu, Kasat Reskrim Polres Karimun AKP Lulik Febyantara, membenarkan adanya temuan janin bayi yang berusia 4 bulan tersebut. Menurutnya kehebohan temuan janin bayi tersebut hanyalah kesalahpahaman antara pihak RSUD dengan warga yang dipercaya buat mencuci ari-ari tersebut.

"Iya memang benar adanya temuan janin bayi, yang heboh di media sosial, namun itu hanya kesalahpaman antara pihak RSUD dengan warga yang membersihkan ari-ari tersebut," kata Lulik.



Sementara itu pihak Direktur Utama RSUD M Sani, Zulhadi, menjelaskan bahwa pada hari Jumat (10/11/2017) saudari Y datang dalam keadaan kondisi pendarahan dan mengalami keguguran, lalu dibantu oleh dokter spesialis kandungan dr Fery untuk mengatasi keguguran tersebut.

"Memang benar, pasien tersebut datang dalam keadaan kondisi pendarahan, sehingga dia mengalami keguguran lalu dibantulah dengan dokter Fery untuk mengatasi keguguran tersebut," ujar Zulhadi saat dikonfirmasi.

Mengenai janin yang dibungkus dengan pempers tersebut Zulhadi belum bersedia mengkonfirmasi.

"Untuk temuan dalam pampes tersebut saya belum dapat memastikannya, soalnya saya harus konfirmasi dulu ke semua pihak yang terkait," katanya.<