Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pedagang Kaki Lima Jodoh akan Ditertibkan
Oleh : Ocep/Dodo
Senin | 05-12-2011 | 18:40 WIB
jodoh_boulevard.jpg Honda-Batam

Kawasan Jodoh Boulevard.

BATAM, batamtoday - Pemerintah Kota Batam akan menertibkan para pedagang kaki lima di kawasan Jodoh melalui pembangunan 195 unit kios bekerjasama dengan PT Puji Putra.

Amsakar Ahmad, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (PMKUKM) Kota Batam mengatakan pihaknya sudah bekerjasama dengan PT Puji Putra untuk membangun 195 kios di samping Komplek Tanjung Pantun Jodoh.

Pembangunan kios-kios tersebut dilakukan untuk menampung para pedagang kaki lima 195 pedagang kaki lima tersebar di kawasan Jodoh Boulevard hingga pasar pagi Tos 3000 yang dianggap mengganggu jalan.

Keberadaan pedagang tersebut selama ini menganggu akses jalan ke Kawasan Tanjung Pantun sehingga komplek yang dulunya menjadi pusat niaga di Batam tersebut sepi pengunjung.

"Setelah mereka (Pedagang kaki lima/PKL) kami pindahkan, kami berharap Komplek Tanjung Pantun memiliki akses lagi dan bisa hudup seperti sebelumnya," kata Amsakar, Senin (5/12/2011).

Dia mengatakan, saat ini pembangunan kios bagi PKL sudah mulai dilaksanakan dan direncanakan pada Maret 2012 pedagang sudah bisa dipindahkan.

"Kami juga sudah melakukan komunikasi dengan para pedagang. Intinya mereka bersedia dipindahkan," ujarnya.

Menurut Amsakar, setahun setelah kios yang dibangung PT Puji Putra tersebut ditempati, Pemerintah Kota Batam akan mendapatkan bagian keuntungan sebesar 30 persen, dan setelah 10 tahun aset tersebut akan menjadi milik pemerintah setempat.

Pemilik PT Puji Putra, Harsono mengatakan dengan pembangunan kios-kios senilai total Rp2,4 miliar itu diharapkan bisa menghidupkan kembali kawasan Tanjung Pantun yang sekian lama sepi dan tampak kumuh.

"Selama ini hotel-hotel dikawasan ini (Jodoh) komplain karena walaupun banyak hotel mewah, namun kawasan sekitar nampak kumuh. Menurut mereka itu berdampak pada sepinya hotel-hotel tersebut," kata dia.

Sejumlah PKL yang beroperasi di kawasan Jodoh Boulevard mengatakan belum mendapat pemberitahuan terkait relokasi ini. Pedagang pun mengatakan masih khawatir jika diminta pindah akan sepi pengunjung.

"Kalau sudah diputuskan seperti itu mau tidak mau kami terpaksa pindah. walaupun kami akan kehilangan pembeli. Kalau tidak pindahpun pasti akan dipaksa," kata seorang pedagang di sekitar Jodoh Boulevard, Nurhasni.

Pedagang juga khawatir kalau uang sewa yang dibebankan pengelola tinggi, sehingga mereka tidak mampu menjangkaunya.