Batam, batamtoday - Ratusan penumpang Mandala Air jurusan Batam-Pekanbaru terlantar di Bandara Internasional Hang Nadim Batam,. Minggu (9/1) siang ini. Para penumpang yang tidak mendapat penjelasan memuaskan dari staf manejemen penerbangan ini nampak emosi.

Sedianya pesawat akan berangkat dari Hang Nadim pada pukul 12.40 WIB, namun dibatalkan dengan alasan pesawat rusak. Mendapat informasi demikian para penumpang tal ayal lagi merasa kecewa, namun mereka mencoba bersabar mendengar penjelasan dari pihak Mandala soal solusi buat mereka.

Namun kekecewaan mereka semakin jadi, karena pihak Mandala sama sekali tidak bisa memastikan apakah para penumpang dapat diberangkatkan pada penerbangan besoknya.

"Bahkan pihak Mandala tidak bisa memastikan, apakah para penumpang akan terbang besok, karena kata mereka penerbangan besok juga sudah full booked," ujar Muchid Al Bintani salah seorang penumpang Mandala yang terlantar di Hang Nadim kepada batamtoday,

Muchid  sangat menyesalkan kualitas pelayanan yang diberikan kepada para penumpang, karena pihak Mandala hanya bisa mengatakan penerbangan dibatalkan tanpa memberikan solusi sama sekali.

"Sebagai penumpang saya sangat kecewa, pertama, pihak Mandala tidak bisa memastikan kapan kami akan diberangkatkan, kedua, selama pembatalan ini tidak ada diberikan akomodasi, dan gilanya, yang ketiga, soal pengembalian uang tiket, mereka suruh kami mengurusnya sendiri di agen tempat kami mengambil tiket," ujar Muchid geram.

Muchid yang juga dosen di Fakultas Hukum UNRI Pekanbaru ini meminta kepada pemerintah untuk tidak sembarangan memberikan ijin operasi penerbangan komersial kalau kualitas pelayananya amburadul. Apalagi untuk rute Batam, karena ini Batam adalah perlintasan internasional.

"Jangan bikin malu," tegas Muchid.

"Saya minta pemerintah jangan sembarangan kasih ijin. Kalau tidak punya pesawat jangan bikin-bikin airlines, masyarakat jadi susah," ketus Muchid.

Sementara itu pihak Mandala Airlines yang dicoba dimintai tanggapanya atas keluhan para penumpang menolak memberi keterangan.