Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dukung Demo, Asal Tidak Rusuh
Oleh : Ocep/Dodo
Senin | 05-12-2011 | 14:26 WIB
demo-batam.jpg Honda-Batam

Ilustrasi demo buruh. (Foto: Irwan Hirzal)

BATAM, batamtoday – Meski sempat terhambat memasok makanan ke para pekerja di perusahaan manufaktur dan garmen di Mukakuning dan Panbil, selama beberapa hari saat demo buruh pada 23 dan 24 November 2011 lalu, namun pengusaha katering ini tetap mendukung perjuangan upah minimum melalui demo, asal tidak terjadi kerusuhan.

Melati, sebut saja begitu, salah satu pengusaha UMKM yang sudah bertahun-tahun memasok makanan ringan (snack) ke kawasan industri, mengatakan dukungannya ke serikat buruh dalam memperjuangkan UMK meskipun jika harus menggelar aksi demonstrasi lagi.

“Demo ya demo tapi jangan rusuhlah, biar nggak ada yang dirugikan.Malah saya dukung karena saya kan buruh juga, jadi kalau UMK tinggi saya kan ikut senang,” ujarnya hari ini, Senin (5/12/2011).

Peningkatan besaran upah minimum menurutnya akan mendongkrak daya beli buruh yang menjadi penduduk terbesar di Kota Batam.

Dengan begitu, perkembangan dunia usaha UMKM juga diyakininya akan ikut meningkat, khususnya di sektor penyediaan makanan dan minuman (katering).

Seperti diketahui, Aliansi Serikat Pekerja Batam mengancam akan kembali berdemonstrasi jika Gubernur Kepri tidak merevisi angka UMK Batam 2012 sebesar Rp1.310.000 yang sudah ditetapkannya pada 28 November 2011 lalu.

Namun dia berharap agar demonstrasi buruh tidak menimbulkan kerusuhan massa seperti yang terjadi pada demo buruh tanggak 23 dan 24 November 2011 lalu.

Saat itu, ungkap dia, pihaknya mengalami hambatan pengantaran makanan ke kawasan industri Muka Kuning dan Panbil. "Kami enggak bisa kirim snack ke koperasi-koperasi PT di kawasan Batamindo dan Panbil," katanya.

Hambatan itu dialaminya selama empat hari, sejak Rabu (23/11/2011) hingga Sabtu (26/11/2011).

“Bahkan yang hari Rabu kami mengalami kerugian karena kami terlanjur produksi tapi nggak bisa dikirim,” sambungnya.