Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Remehkan Pertanian Lingga, Remehkan Nawa Cita Jokowi
Oleh : Nurjali
Sabtu | 04-11-2017 | 13:38 WIB
pertanian-1011.gif Honda-Batam
taf Ahli Mentri Pertanian RI Bidang Investasi, Syukur Iwantoro bersama Bupati Alias Wello tinjau lahan pertanian Lingga. (Foto: Humas Pemkab Lingga)

BATAMTODAY.COM, Dabosingkep - Ungkapan Asisten I Pemprov Kepri Syamsul Bahrum tentang keraguan akan program pertanian di Kabupaten Lingga sangat bertentangan dengan motivasi dari pemerintah pusat, khususnya Presiden dan Wakil Presiden.

Pemerintah saat ini tengah berupaya untuk memecahkan persoalan pangan di perbatasan, khususnya di wilayah Kepri yang selama ini menjadi langganan masuknya bahan pangan ilegal dari negara-negara luar.

Penggiat sektor pertanian Lingga yang juga pengurus HKTI Provinsi Kepri, Erwan Bachrani, mengatakan sangat menyayangkan pernyataan Asisten Pemerintah Provinsi Kepri Syamsul Bahrum tersebut.

Wilayah Provinsi Kepri sebagai wilayah perbatasan di Indonesia, kata Erwan, merupakan salah satu wilayah yang paling diperhatikan Presiden dan Wapres.

"Hal ini selalu disampaikan beliau dalam pertemuan-pertemuan kenegaraan, tentang ketahanan pangan di perbatasan Kepri ini," sebutnya.

Apalagi dalam waktu dekat ini wakil Presiden Jusuf Kalla akan hadir di tengah-tengah masyarakat Kepri dan Lingga. Hal ini seharusnya didukung penuh oleh seluruh stake holder di Provinsi Kepri sebagai wilayah yang menaungi Kabupaten Lingga.

"Kita harus memberikan jawaban kerja tentang apa yang dicita-citakan pimpinan negara kita dalam program nasional yaitu nawacita Presiden dan Wapres," ujarnya.

Ditambahkannya Bupati Lingga juga pernah menyampaikan bahwa lumbung pangan Kepri yang berorientasi ekspor bukan mimpi.

"Ini kenyataan yang akan segera terwujud dengan kerja nyata dari kami. Dengan penuh semangat bupati juga pernah menyampaikan bahwa dirinya mengapresiasi pemerintah pusat yang telah memberikan kepercayaan yang luar biasa kepadanya untuk melaksanakan program pertanian yang sedang dilaksanakan," ungkapnya.

Kalimat itu seharusnya didukung oleh seluruh komponen, karena jika ini terwujud tidak saja pemerintah Kabupaten Lingga yang diklaim berhasil tapi nama Provinsi Kepri juga akan terangkat.

"Kita akan wujudkan swasembada pangan ini dengan waktu yang sesingkat-singkatnya. Oleh karena itu mari kita bekerja dan terus bekerja, bukan banyak bicara," ujar Erwan.

Editor: Yudha