Mahasiswa Baru Politeknik Batam Meninggal Saat Ikuti Diksar Bela Negara
Oleh : Romi Candra
Jum\'at | 28-07-2017 | 08:00 WIB
kampus_poltek_batam.jpg
Kampus Politeknik Batam. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Politeknik Batam akhirnya angkat bicara terkait meninggalnya Moses Brian Reanaldy Dolok Saribu (18), mahasiswa baru Program Studi Diploma lll Teknik Perawatan Pesawat Udara, Rabu (26/7/2017).

Direkrur Politeknik Batam, Priyono Eko Sanyoto, mengatakan, kegiatan yang diikuti oleh almarhum bukan Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (Ospek), tetapi program pendidikan dasar (Diksar) bela negara, kedisiplinan dan kepemimpinan taruna baru yang bekerjasama dengan Batalyon lnfanteri 10 Marinir/SBY sebagai pelatih.

Kegiatan ini hanya untuk taruna baru tingkat I salah satu program studi yang membutuhkan tingkat kedisiplinan, akurasi, bela negara, dan cinta tanah air tinggi.

"Bagi mahasiswa yang lulus pada Program Studi Diploma lll Teknik Perawatan Pesawat Udara berlisensi Authorized Maintenance Training Organization (AMTO), harus memiliki hal itu. Karena itu dilakukan latihan bela negara. Latihan juga dilakukan di Mako Marinir," ungkap Eko.

Dijelaskan, kedisiplinan dan akurasi sangat penting untuk ditanamkan sedini mungkin ke taruna baru karena nanti pada saat bekerja di bengkel pesawat udara, lulusan program studi inilah yang akan bertangung jawab atas status ready for flight pesawat udara (re/ease).

"Tidak seperti kendaraan darat yang bisa berhenti di jalan atau kendaraan air yang bisa mengambang ketika rusak, pesawat udara sangat fatal ketika rusak sedang terbang. Bela negara dan cinta tanah air juga penting bagi taruna baru karena profesi mereka di industri strategis," jelasnya.

Agar Program Pendidikan Dasar (Diksar) ini efektif, tambah Eko, Politeknik Negeri Batam tidak melaksanakan sendiri kegiatan tersebut, tetapi mempercayakan sepenuhnya ke pihak profesional yang telah banyak dipercaya oleh beberapa institusi di Batam untuk melaksanakan kegiatan serupa, yaitu Batalyon lnfanteri 10 Marinir/SBY.

"Pihak Marinir tentu sudah mempersiapkan dan melaksanakan program ini dengan sebaik-baiknya. Tetapi musibah bisa saja terjadi kapanpun dan di manapun," katanya,

"Kami atas nama manajemen dan warga kampus Politeknik Negeri Batam menyampaikan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya Ananda Moses Brian Reanaldy Dolok Saribu. Semoga almarhum bahagia di surga di sisi Tuhan Yang Maha Esa dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan," turu Eko.

Pihaknya juga menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga Moses Bryan atas musibah ini. "Musibah ini tentu bukan kejadian yang kita inginkan bersama. Kami bersama Batalyon lnfanteri 10 Marinir/SBY dibantu pihak berwajib sedang mengumpulkan data-data untuk bisa menjelaskan musibah ini secara terang benderang," pungkasnya.

Editor: Dardani