RSUP Tahunan 2017

Perluas Jaringan Pasar Modal, KSEI Tambah Jumlah Bank RDN
Oleh : Roni Ginting
Rabu | 21-06-2017 | 13:50 WIB
KSEI-Bursa-Saham1.gif
RSUP Tahunan 2017 PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). (Foto: istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan 2017 pada (15/6/2017) di The Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta.

Dalam RUPS Tahunan tersebut, KSEI memaparkan kegiatan serta pencapaian yang telah diraih KSEI sepanjang tahun 2016. Rapat dibuka pada jam 16.41 WIB. Rapat dipimpin oleh Wahyu Hidayat selaku Komisaris Utama Perseroan, didampingi Heri Sunaryadi, dan Heru Handayanto selaku Komisaris KSEI, serta Friderica Widyasari Dewi selaku Direktur Utama didampingi Syafruddin dan Supranoto Prajogo selaku Direktur.

RUPS Tahunan tersebut dihadiri oleh 5.760 (lima ribu tujuh ratus enam puluh) saham yang memiliki hak suara atau 96,97% dari total pemegang saham perseroan yang memiliki hak suara.

Dalam rapat tersebut, Direktur Utama KSEI Friderica Widyasari Dewi memaparkan berbagai program kerja unggulan yang telah berhasil dituntaskan pada tahun 2016.

"KSEI senantiasa mendukung pengembangan pasar modal di Indonesia melalui berbagai rencana strategis dan
pengembangan infrastruktur. Tahun lalu, KSEI berhasil mewujudkan sistem terpadu untuk industri Reksa Dana melalui implementasi S-INVEST," ungkapnya.

Hingga akhir Desember 2016, jumlah Single Investor Identification (SID) investor Reksa Dana yang tercatat di dalam S-INVEST mencapai 444.946 SID dan 632.825 Rekening, dengan nilai dana kelolaan Rp349,75 triliun dan
frekuensi subscription dan redemption sebesar 1.214.968 kali. Dengan implementasi S-INVEST total SID di Pasar Modal Indonesia menjadi 894.116 per akhir tahun 2016.

Dukungan atas pengembangan pasar modal juga ditunjukkan KSEI melalui percepatan pembukaan rekening Efek yang dapat dipangkas dari beberapa hari menjadi kurang dari 30 menit saja. Hal tersebut berkat inisiasi KSEI dalam mengukuhkan kerjasama antara 100 pelaku industri pasar modal dengan Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia untuk memanfaatkan data kependudukan.

Penunjukan KSEI sebagai Single Investor Identification (SID) generator untuk investor pemilik Surat Berharga dan Surat Berharga Negara lain yang diterbitkan Bank Indonesia semakin melengkapi konsolidasi data SID yang tercatat di KSEI. Total SID SBN tahun 2016 adalah 105.690.

Lebih lanjut Friderica mengatakan, kedepannya KSEI berupaya menjadi Financial Hub dengan menyediakan berbagai fasilitas yang dapat mengintegrasikan beberapa aktivitas di pasar modal, diantaranya pemantauan investasi, pengiriman instruksi kepada Perusahaan Efek sekaligus subcription/redemption Reksa Dana dan sebagainya. Untuk mewujudkan hal tersebut, telah dilakukan tahap awal berupa kerjasama integrasi Fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) dengan perbankan.

"Sebelumnya Fasilitas AKSes hanya dapat digunakan untuk pemantauan mutasi dan portofolio investor secara online dan real time melalui web browser. Saat ini Fasilitas AKSes sudah dapat dilihat melalui ATM dan internet banking, serta digunakan untuk menyampaikan instruksi penarikan dana nasabah, dan akan terus dikembangkan untuk fitur-fitur lainnya," tambah Friderica.

Hingga kini, jumlah Bank Administrator RDN yang bekerjasama dengan KSEI telah berjumlah 14 bank. Di tahun 2016 terdapat 3 bank yang baru bergabung sebagai Bank Administrator RDN yakni Bank Nobu, BTPN dan Panin Bank, disusul BTN dan OCBC NISP yang mulai bergabung sejak tahun 2017.

"Seluruh bank Administrator RDN yang bekerjasama dengan KSEI diwajibkan untuk mengintegrasikan Fasilitas AKSes dengan layanan perbankan yang ada, khususnya layanan e-channel," imbuh Friderica.

Dengan jumlah 14 Bank Administrator RDN, maka KSEI berpotensi lebih dari 91.000 jaringan ATM dan 19.454 kantor cabang yang tersebar hingga pelosok Indonesia. Diharapkan dengan semakin luasnya jaringan pasar modal melalui kerjasama dengan perbankan, maka akses investor maupun calon investor ke pasar modal akan semakin mudah.

Peningkatan kinerja operasional KSEI di tahun 2016 juga diimbangi dengan peningkatan kinerja Keuangan dengan naiknya pendapatan usaha bersih sebesar 12% dari Rp314,27 miliar pada tahun 2015 menjadi Rp351,76 miliar pada tahun 2016.

Peningkatan ini sejalan dengan kondisi market yang cukup baik, yang menyebabkan IHSG menunjukkan tren naik selama tahun 2016. Dengan meningkatnya jumlah Pendapatan, maka berdampak terhadap naiknya laba komprehensif
tahun berjalan yaitu sebesar Rp179,01 miliar tahun 2016 atau meningkat sebesar 11% dari tahun sebelumnya.

Sementara untuk sisi kepuasan pelanggan, berdasarkan hasil customer survey yang dilakukan terjadi peningkatan tingkat kepuasan para pemakai jasa KSEI terhadap layanan KSEI di tahun 2016.

Editor: Yudha