Ekonomi Batam Sudah Gawat dan Genting
Oleh : Romi Candra
Rabu | 14-06-2017 | 08:00 WIB
Provinsi_Khusus.jpg
Ketua Dewan Pertimbangan Badan Perjuangan Pembentukan Provinsi Khusus Barelang (BP3KB), Soerya Respationo (kiri). (Foto: Saibansah)

BATAMTODAY.COM, Batam - Ketua Dewan Pertimbangan Badan Perjuangan Pembentukan Provinsi Khusus Barelang (BP3KB), Soerya Respationo menegaskan, kondisi ekonomi Batam hari ini sudah masuk level gawat dan genting.

Indikator utamanya adalah pertumbuhan ekonomi Batam saat ini terendah, tidak hanya di Sumatera, tapi di Indonesia. "Dengan hanya tumbuh 2 persen, sedangkan inflasinya di atas itu, maka ekonomi Batam saat ini sudah masuk katagori gawat dan genting," ujarnya saat deklarasi BP3KB di Ruang Dubai Lantai 3 Harmoni One Batam Center, Minggu, 11 Juni 2017 lalu.

Hal yang sama juga diungkapkan mantan Wakil Gubernur Kepri itu pada pertemuan orang-orang lama Batam yang tergabung dalam Kalam Batam, alias Kawan Lama Batam di Hotel The Hill Nagoya Batam, Senin (12/6/2017).

Menghadapi kondisi tersebut, maka solusi pembentukan Provinsi Khusus Ekonomi Barelang menjadi solusi paling tepat dan permanen.

Baca: Badan Perjuangan Pembentukan Provinsi Khusus Barelang Dideklarasikan

Ada dua cara merealisasikan pembentukan provinsi khusus itu. Pertama, cara konvnsional. Yaitu, dengan melakukan audensi dengan Gubernur Kepri, DPRD Kepri dan seterusnya. Cara kedua adalah cara inkonvensional.

"Kalau dipandang mendesak dan genting, bisa dikeluarkan Perpu (Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang). Dasarnya adalah karena Batam sudah gawat ekonomi, genting ekonomi. Kalau sudah begitu, maka Perpu adalah jalan satu-satunya. Dalam waktu 3 bulan, Perpu itu bisa menjadi undang-undang," paparnya.

Editor: Dardani